Mohon tunggu...
Defna Nobirianto
Defna Nobirianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haii, saya Defna, Keseharian saya sebagai Penggiat Media Sosial atau bisa disebut juga Informator, di sebuah Platform Media Sosial (Instagram). Hobi Saya Lari atau Badminton.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kesuksesan Kembali Indonesia dalam Ajang KTT ASEAN Ke-42 Labuan Bajo

14 Mei 2023   17:41 Diperbarui: 14 Mei 2023   17:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Pemimpin ASEAN sebelum pertemuan sesi Retreat| Foto: ASEAN2023 Host Photographer

Perhelatan KTT ASEAN Ke-42, telah sukses digelar di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 10-11 Mei 2023. Tentu ditangan Presiden Joko Widodo, Perhelatan ajang kegiatan internasional selalu sukses digelar, mulai dari Asian Games 2018, Annual Meeting IMF 2018, ASEAN ParaGames 2021, G20 Indonesia 2022, dan Terakhir KTT ASEAN Ke-42. Dan kita tentu melihat sendiri dengan seksama perhelatan KTT ASEAN ke-42 kemarin dapat menjadi pusat perhatian bagi dunia, baik dari pertemuannya maupun beberapa kegiatan lain seperti halnya presiden mengajak para pemimpin ASEAN untuk berlayar bersama naik kapal pinisi agar suasananya rileks dan kekeluargaan, karena menurut presiden, ASEAN adalah satu keluarga dan ikatannya sangat kuat serta kesatuannya sangat penting untuk berlayar menuju tujuan yang sama, guna menjadikan ASEAN epicentrum of growth dan kawasan damai, stabil, dan sejahtera.

Kemudian, Untuk Hasil KTT ASEAN Ke-42, Para Pemimpin ASEAN yang hadir terdiri dari Indonesia (Joko Widodo), Brunei Darussalam (Hassanal Bolkiah), Cambodia (Hun Sen), Malaysia (Anwar Ibrahim), Laos (Sonexay Siphandone), Filipina (Ferdinand Marcos Jr),Singapore (Lee Hsien Loong), Thailand (Don Pramudwinai), Timor Leste (Taur Matan Ruak), dan Vietnam (Pham Minh Chinh), berdiskusi selama dua hari dalam beberapa sesi 15 Pertemuan dan menghasilkan 3 point kesepakatan penting yang sedang terjadi di lingkup Asia Tenggara, Yaitu Permasalahan "human trafficking" (Perdagangan Manusia), kemudian Five-Point Consensus pada isu konflik kekerasan negara Myanmar, dan penguatan kerja sama ekonomi, seperti pengembangan ekosistem mobil listrik dan transaksi mata uang lokal dan konektivitas mata uang digital. 

Pada point kesepakatan kesatu yaitu Masalah perdagangan manusia, para pemimpin ASEAN sepakat memberi perhatian penting atas perlindungan pekerja migran dan korban perdagangan manusia yang marak terjadi, Dan Presiden pun mengajak negara-negara ASEAN untuk dapat menindak tegas pelaku-pelaku utama dalam kasus permasalahan human trafficking ini. Kita tentu berharap kasus perdagangan manusia ini tidak terulang kembali dan terjadi bukan hanya di lingkup Negara ASEAN, namun juga beberapa negara lain di belahan dunia, dan mungkin ini tentu harus dapat dibahas lebih lanjut pada Pertemuan G20 mendatang di Negara India.

Selanjutnya, Point kesepakatan kedua yaitu konflik kekerasan di Myanmar yang belum selesai hingga saat ini. Menurut presiden jokowi yang dikutip melalui BPMI Setpres, bahwa Pencederaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa ditoleransi dan Five-Point Consensus memandatkan ASEAN harus engage dengan semua stakeholders. Lebih Lanjut, presiden mengatakan bahwa Inklusivitas harus dipegang kuat oleh ASEAN, karena kredibilitas ASEAN sedang dipertaruhkan Dan, Indonesia siap berbicara dengan siapa pun termasuk dengan Junta dan seluruh stakeholder di Myanmar untuk kepentingan kemanusiaan. 

Dalam hal ini, tentu kita menarik kesimpulan, bahwa Pemimpin ASEAN menginginkan penghentian kekerasan konflik di Myanmar yang dilakukan oleh Junta Militer, karena tentu ini akan sangat merugikan bagi masyarakat Myanmar sendiri dan juga tentu Negara ASEAN, karena kekerasan konflik tidak bisa dibenarkan dan kita harapkan Junta Militer Myanmar mau menghentikan kekerasan ini secepat mungkin dan memenuhi Five-Point Consesus yang menjadi kesepakatan Para Pemimpin ASEAN tersebut, agar Pertumbuhan ekonomi serta politik di Myanmar bisa pulih kembali. Selain itu, bantuan kemanusiaan perlu dilakukan seperti memfasilitasi penyelesaian joint needs assesment melalui Pusat Koordinasi Bantuan Kemanusiaan dan Pengelolaan Bencana ASEAN atau AHA Centre.

Konferensi Pers Presiden RI mengenai Hasil KTT ASEAN ke-42 | Foto: BPMI Setpres
Konferensi Pers Presiden RI mengenai Hasil KTT ASEAN ke-42 | Foto: BPMI Setpres

Dan point kesepakatan terakhir, terkait dengan penguatan kerja sama ekonomi, tentu dengan diharapkan pertemuan kemarin pertumbuhan ekonomi di ASEAN bisa meningkat, yang dimulai dari membangun ekosistem mobil listrik karena menjadi bagian penting dari rantai pasok dunia, sehingga hilirisasi industri dapat menjadi kunci dalam penguatan ekonomi di ASEAN. Selain itu juga, Pemimpin ASEAN sepakat bahwa implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antarnegara di ASEAN diperkuat. Karena tentu ini dapat sejalan dengan tujuan sentralitas ASEAN, agara supaya ASEAN dapat semakin kuat dan semakin mandiri, guna menghindari ketergantungan Mata Uang Dollar.

Tentu dengan diselenggarakan KTT ASEAN Ke-42 kemarin di Labuan Bajo, ASEAN dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, dan menjadi motor penggerak serta contoh bagi negara-negara lain di dunia dengan perkuatnya juga negara keanggotaan baru Timor Leste menjadi keanggotaan penuh kedepannya, sesuai dengan tema KTT ASEAN Indonesia Tahun ini yaitu "ASEAN Matters: Epicentrum Of Growth". Dan, kita berharap semoga penyelenggaraan KTT ASEAN berikutnya (ke-43) yang diselenggarakan di DKI Jakarta September mendatang, bisa berjalan sukses kembali sebelum diserahkan kepada tuan rumah berikutnya, dan kita tunggu kejutan kesuksesan perhelatan KTT ASEAN Ke-43 tahun 2023 pada September mendatang. 

Foto bersama Pemimpin ASEAN sebelum pertemuan sesi Retreat| Foto: ASEAN2023 Host Photographer
Foto bersama Pemimpin ASEAN sebelum pertemuan sesi Retreat| Foto: ASEAN2023 Host Photographer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun