Mohon tunggu...
Defit Muhamad taupik
Defit Muhamad taupik Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Student of Al-Azhar University

mengungkapkan pengalaman dan pemhaman dalam hidup lewat tulisan. Dan berharap menjadi celengan kebaikan di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cinta Dulu, Baru Ijab Qobul

22 Juni 2022   15:12 Diperbarui: 22 Juni 2022   18:29 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cinta dulu, baru ijab qobul

Kata cinta bukanlah kata pekerjaan yang bisa dilihat dengan mata kepala, namun kata itu hanya bisa dirasakan dengan hati yang paling dalam.Dan mengenai nama cinta, semua orang pasti sudah merasakan yang namanya cinta sejak kecil. Bahkan ketika kita masih dalam pangkuan ibu, kita telah merasakan rasa cinta dari sang ibu. Betapa kuatnya cinta seorang ibu kepada anaknya, dia rela berkorban mengahbiskan waktu, tenaga dan pikirannya demi sang anak yang tercinta. Betapa mengerikannya seorang ibu bila dia tidak dianugrahi rasa cinta kepada anaknya pasti dia akan membunuhnya ataupun menelantarkannya seorang diri.

Banyak para pemuda yang rela mengeluarkan Harta dan waktunya demi  si dia sang pujaan hati, walaupun sang pujaan hati meminta sesuatu yang diluar kemampuannya. Tapi pemuda itu tetap berusaha untuk membahagiakannya. Itu semua karana seorang pemuda itu amat sangat mencintai kekasihnya. Bahkan bukan hanya sebatas memberikan cintanya saja, namun dia juga sampai menikahinya; karna buktinya seorang pemuda mencintai seorang wanita itu dengan menikahinya bukan hanya pacaran saja.

Disini saya tidak akan membahas pernikahan, atapun cintanya seorang pemuda kepada sang bidadari. Namun disini saya akan membahas mengenai hubungan  cinta dan pendidikan.

Yuuukkk.... simak dengan seksama!!!.

Pendidikan merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi setiap individu, namun tidak setiap individu dapat merasakan pendidikan itu, entah itu karna karna Faktor ekonomi, sosial, ataupun Politik. Namun dari semua itu, alangkah baiknya kita tidak menjadikan semua itu sebagai penghambat untuk mengenyam pendidikan. Nah yang jadi masalahya, bagaimana caranya agar setiap individu bisa termotivasi untuk terus mengenyam pendidikan?

Diambil dari pengalalaman, pertanyaan, dan juga pemahaman saya bahwa diantara cara agar setiap individu bisa terus termotivasi agar terus berusaha untuk mengenyam pendidikan walaupun punya hambatan dalam segi ekonomi, sosial, ataupun politik; maka setiap orang tua, teman, kerabat, ataupun guru harus  terus memberikan ataupun mengenalkan buah dari pendidikan, dan juga manfaatnya. Sehingga setiap individu dapat merasakan rasa cinta dalam dunia pendidikan. Ketika seseorang sudah ada dalam fase ini; maka dia akan terus maju kedepan untuk meraih pendidikan yang tinggi tersebut. Dia tidak akan melihat ke kiri ataupun ke kanan, dia hanaya akan terfokus pada tujuan apa yang dicita citakannya. Karna kenapa? Karna Cinta nya dia sudah melekat dalam jiwa. Apapun itu rintangan, tantangannya dia akan terus berjuang untuk meraih pendidikannya. Sebagaimana para pemuda mengatakan “ Ketika Cinta Sudah melekat, Tai ayam pun terasa seperti coklat”.

Jika orangtua, teman, ataupun guru hanya memberikan manfaat dari pendidikan saja, maka orang itu akan kebingungan terhadap macam macam ilmu yang dia pelajari. Terkadang dia tidak tahu manfaat dan buah dari ilmu tersebut di watu yang akan datang, yang mengakibatkan dia menyepelekannya dan juga membenci suatu ilmu tersebut. Dalam fase ini orang tersebut tak akan mempelajarinya sama sekali, sehingga rasa cinta terhadap ilmu tersebut tidak akan tumbuh, melainkan hanya akan ada rasa kebencian terhadap ilmu tersebut. Dikarnakan dia tidak tahu manfaat dan buah dari ilmu tersebut.Contohnya gini :Anak di pedalaman kampung yang jauh dari kota belajar bahasa inggris, jika sang guru ataupun orang tua tidak memberikan motifasi dan manfaat dari mahir berbahasa inggris. Maka di pikaran anak tersebut akan terbenak “ Ngapain gua belajar kaya gini, manfaatnya apa coba? Ke luar negri juga gak bakalan, gak akan kepake lah ilmu gini mah. Mana gak ngerti susah lagi, mending gua pelajari ilmu yang gampang ajalah “. Nah dari contoh tersebut merupakan sebuah masalah besar yang sering dihadapi oleh anak yang belum matang dalam berfikir. Maka dari itu, mengenalkan ilmu beserta buah, manfaat dan sesuatu yang mengenai ilmu tersebut adalah Wajib. 

Saya sangat bangga sekali menjadi seorang santri; karna ketika saya ngaji di pondok pesantren saya diberikan motifasi motifasi, manfaat, buah, beserta sesuatu hal yang berhubungan dengan ilmu yang akan dikaji tesebut. Ataupun masyhur dengan sebutan Mabadi ‘ilmu Al ‘asyaroh. Dengan mabadi inilah saya termotivasi dan terus bersemangat dalam mencari ilmu hingga mancan negara.

Apa saja sih isi dari mabadi ‘imu tersebut ?

  • Devinisi ilmu tersebut, dengan devinisi orang akan tahu target tujuannya.
  • Sasaran / penggunaan ilmu tersebut, nah dengan ini orang orang akan membuat target di masa yang akan datang; karna dia sudah tau akan kemampuan / ilmu yang dimilikinya.
  • Buah dari ilmu tersebut, Dengan adanya buah dari ilmu orang akan termotivasi untuk erasakan kelezakatn ilmu
  • Keutamaan ilmu tersebut, jika orang tahu keutamaan ilmu ini, dia akan terus melakoninya sampai tuntas
  • Hubungan dengan ilmu yang lain, Semua ilmu pasti berhubungan satu sama lainnya; maka jika dia tahu hubungannya dia tidak akan merendakan ilmu yang lainnya.
  • Perilis / tokoh dari ilmu tersebut, biasanya para guru bercerita mengenai tokoh tokoh yang menggeluti ilmu tersebut dan pasti di dalamnya ada kisah yang menarik dan banyak hikmah yang bisa diambil pelajarannya.
  • Nama lain ilmu tersebut, agar orang tidak salah faham dalam pemilihan ilmu maka dia juga harus tahu nama lain dari ilmu tersebut; agar idak salah dalam memilih.
  • Sumber ilmu tersebut, dengan mengetaui sumber ilmunya kita pasti akan greget akan hal ilmu tersebut dan membuat semakin penasaran
  • Hukum ilmunya, kalau point no 9 ini lebih cendrung terhadap agama. Apakah boleh atau tidaknya mengkji ilmu tersebut.
  • Masalah dalam ‘ilmu tersebut, disamping buah dari ilmu tersebut kita juga harus mengetahui masalah / rintangan yang akan dihadapi dalam ilmu tersebut.; agar kita bisa bersiap siap menghadapinya.

Oleh karna itu, sebelum berijab Qobul dalam mengahadapi dunia pendidikan; maka kita harus menumbuhkan rasa cinta dulu pada pendidikan dan ilmu tersebut.Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat bagi semuanya ...aamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun