Mohon tunggu...
Defitri Dwi Nugraheni
Defitri Dwi Nugraheni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar untuk Menulis!

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perhelatan Budaya, Katalisator Pertumbuhan Pariwisata Pulau Dewata

16 Desember 2024   23:29 Diperbarui: 16 Desember 2024   23:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Garuda Wisnu Kencana (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Apa yang pertama kali terbesit dalam pikiran Anda ketika mendengar kata Bali?

Apakah pantai-pantai pasir putihnya yang indah? Seni dan budayanya yang kental? Beragam penginapan dan restoran mewah? atau ramainya bule-bule yang berlalu lalang? Tentu itu semua sangat melekat dengan Bali yang enggan melepaskan statusnya sebagai top of mind destinasi wisata di Indonesia. Hal ini bukan hanya di kalangan wisatawan domestik saja, melainkan wisatawan mancanegara. Bahkan, kepopuleran Bali jauh di atas Indonesia itu sendiri.

Sebagai daerah yang memiliki sektor pariwisata unggul, Bali menawarkan beragam daya tarik wisata di setiap sudutnya. Sepak terjangnya yang begitu panjang menghasilkan inovasi-inovasi secara terus-menerus. Perhelatan budaya menjadi atraksi atraksi wisata yang bertahan dan mengalami perkembangan di Pulau Dewata dari waktu ke waktu. Di setiap penyelenggaraannya, perhelatan budaya berhasil menarik perhatian wisatawan dan tak pernah sepi peminat. Salah satu perhelatan budaya yang sangat populer, yakni Tari Kecak.

Tari Kecak seakan menjadi syarat seseorang untuk mengatakan pernah berwisata ke Bali. Melihat antusiasme para wisatawan atas tarian ini mendorong destinasi-destinasi wisata turut menawarkan perhelatan Tari Kecak sebagai atraksi wisata tambahan. Mulai dari pantai, seperti Pantai Pandawa dan Pantai Melasti hingga pura, seperti Uluwatu dan Tanah Lot. Tak hanya itu, ada sebuah taman yang sangat luas pun turut menampilkan perhelatan tersebut. Ada yang tahu? Wah benar sekali! Garuda Wisnu Kencana Culture Park atau lebih dikenal dengan singkatannya, yaitu GWK Culture Park.

Berada di bagian selatan Pulau Bali, GWK Culture Park memiliki luas yang cukup mengejutkan, yakni kurang lebih 60 hektar. Sesuai dengan namanya, destinasi wisata ini berupa taman yang dilengkapi berbagai macam vegetasi beserta tebing kapur yang menjulang tinggi di kanan-kirinya. Gagahnya patung Dewa Wisnu yang sedang mengendarai Burung Garuda menjadi identitas sekaligus daya tarik wisata utama bagi para wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata ini. Di samping itu, destinasi wisata ini turut menawarkan berbagai perhelatan budaya, kuliner, serta souvenir dan oleh-oleh yang telah diatur dan ditempatkan sedemikian rupa demi keamanan dan kenyamanan para wisatawan.

Tak kalah dengan Pantai Pandawa dan Melasti yang menjadikan pemandangan semburat jingga matahari terbenam dan deburan ombak sebagai latar, perhelatan Tari Kecak di GWK Culture Park menawarkan pengalaman yang jauh lebih unik dan autentik. Bukan tanpa sebab, Tari Kecak ini bukan mengangkat kisah Ramayana, melainkan kisah Garuda Wisnu Kencana yang cenderung belum banyak diketahui. Oleh karenanya, wisatawan menjadi lebih antusias dan penasaran dengan jalan ceritanya.

Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana diselenggarakan di Lotus Pond selama 45 menit dan dimulai pada pukul 18.00 WITA. Area tersebut berupa tanah lapang berumput terbuka yang cukup luas serta mampu menampung hingga 7.500 orang. Sepanjang pertunjukkan ini berjalan, tenggelamnya matahari di antara tebing-tebing batuan kapur menjadi latar yang sangat cantik.

Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Tari Kecak Garuda Wisnu Kencana (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Wisatawan yang menonton pertunjukkan ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu samping kiri, samping kanan, dan depan. Sayangnya, pada bagian samping kanan dan kiri, wisatawan kurang kondusif karena posisi duduk beralas tanah dengan jumlah wisatawan yang tidak sedikit membuat wisatawan tidak dapat melihat pertunjukkan secara jelas. Selain itu, ketidaknyamanan juga dirasakan wisatawan ketika terlalu lama duduk bersimpuh tanpa alas.

Properti Burung Garuda (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Properti Burung Garuda (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun