Mohon tunggu...
Defina Adestia Nofian
Defina Adestia Nofian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

available

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena Gelombang Panas

30 April 2023   16:29 Diperbarui: 30 April 2023   16:35 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Fenomena Gelombang Panas

 

Fenomena gelombang panas ialah fenomena cuaca serius dengan kenaikan suhu yang ekstrem  yang bisa berdampak sangat berbahaya  bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Gelombang panas dimulai dengan sistem tekanan tinggi , di mana tekanan atmosfer di atas suatu area menumpuk . Peristiwa ini pernah terjadi di sejumlah negara yang ada di Eropa contohnya di Inggris, Portugal dan Spanyol. Fenomena ini terjadi sejak Senin 18 Juli 2022 dengan suhu perkiraan 40 derajat celcius.

Fenomena ini disebabkan oleh  pemanasan global, dimana akibat dari pemanasan global sendiri adalah membuat suhu rata rata menjadi bertambah sekitar 1,1 derajat celcius. Udara bertekanan tinggi secara terus menerus dan juga perubahan iklim global yang  lebih parah  juga dapat menyebabkan terjadinya fenomena ini . Berdasarkan  studi yang dilakukan oleh BMKG Inggris menunjukkan bahwa gelombang panas mungkin dan akan sering terjadi belakangan ini sebab konsentrasi karbon dioksida atau gas rumah kaca yang sangat tinggi di permukaan atmosfer. Hal tersebut tentunya akan sangat merugikan bagi semua orang.

Dampak dari fenomena ini sendiri adalah dapat menimbulkan korban jiwa, karena kenaikan suhu yang ekstrem akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia terutama para orang tua. Di indonesia sendiri akhir-akhir ini masyarakat banyak mengeluh mengenai cuaca panas yang bisa dibilang lumayan ekstrem. Namun menurut BMKG, cuaca panas tersebut bukanlah termasuk ke dalam fenomena gelombang panas karena di Indonesia belum memenuhi kriteria untuk kondisi tersebut. Cuaca tersebut di sebabkan oleh gerak semu matahari hal ini termasuk dalam siklus yang biasa terjadi di setiap tahunnya, sehingga udara berpotensi menjadi sangat panas.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun