Selain itu dampaknya bisa:
- Tidak semangat ikut kelas perkuliahan, sehingga belajar menjadi tidak maksimal
- Makin merasa tidak PD dalam hal akademis
- Susah fokus saat belajar atau mengerjakan tugas
- Tiba-tiba bosan dan tidak tertarik dengan kegiatan perkuliahan yang biasanya kamu senangi
- Muncul kebiasaan-kebiasaan buruk seperti begadang, gigit-gigit kuku, overeating, dan sejenisnya.
Kenapa seseorang bisa mengalami Academic Burnout?
Penyebab pertama yang obvious banget adalah karena kamu terlalu lama atau banyak belajar, nugas, ujian, atau praktikum di perkuliahan. Bisa karena tuntutan belajar yang tinggi alias harus ambis atau karena tugas lagi mengalir tiada hentinya. Selain itu, bisa juga kamu kurang peka dengan diri sendiri. Padahal sudah capek tapi mikirnya
"Masih bisa kok ini, dikit lagi selesai"
Sampai akhirnya tugas lama-lama jadi bukit. Emosi-emosi negatif ini sebenarnya bukan datang dari pekerjaannya itu sendiri, tetapi kita merasa sudah kehilangan kontrol terhadap apa yang kita lakukan.
Hal ini berpotensi untuk membuatmu stres berkelanjutan hingga burnout. Baru selesai tugas yang satu, sudah datang lagi tugas berikutnya. Atau lagi asyik nonton Netflix nih, tiba-tiba ada pesan masuk kalau ternyata ada kuliah dadakan.
Kita tidak bisa kontrol deadline tugasnya mau kapan, dan kita juga tidak bisa kontrol bagaimana outcome yang ingin kita dapatkan dari apa yang kita lakukan. Biasanya ini terjadi di minggu-minggu yang sedang padat-padatnya tugas, dimana tugas datang bertubi-tubi dan banyak sekali hal yang kita kerjakan hanya sekadar untuk dikerjakan.
Untuk membahasa penyebab selanjutnya, kamu perlu ingat juga kalau hubungan dengan rekan perkuliahan saja ternyata bisa memicu academic burnout juga loh. Kita coba bahas mulai dari hubungan dengan dosen, mungkin kamu punya pengalaman gimana capeknya dengan dosen yang tidak memberi kejelasan atau kepastian mengenai hal perkuliahan.
Selain dengan dosen, rekan sendiri juga tidak jarang membuat kita merasa tertekan. Tidak mempunyai support system di kampus bisa membuat kamu merasa lelah. Lebih parah lagi kalau kamu jadi korban gosip di kampus atau dosen yang pilih kasih ke teman.
Selain itu, ini juga bisa jadi di mana kamu berada di masa-masa merasa salah jurusan. Ini bisa dibilang hari-hari terendah kita, di mana untuk melakukan hal kecil pun rasanya 10x lipat lebih berat dari biasanya.