Mohon tunggu...
Defi arianti
Defi arianti Mohon Tunggu... -

NAMA: DEFI ARIANTI PRODI: PENDIDIKAN SOSIOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Why? Hanya Metode Ceramah dan Sumber Guru yang Digunakan?

3 April 2015   09:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:36 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

What? Metode ceramah dan sumber pengetahuan dari guru saja yang rata- rata paten di gunakan pendidik pada tingkat SLTA ! why???? Nah, untuk mengetahui bagaimana cara metode dan media apa yang harus di terapkan pendidik pada Saat proses pembelajaran terhadap peserta didik agar pola perkembangan peserta didik semakin membaik,  Mari kita pelajari artikel di bawah ini!!

Metode ceramah

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisonal. Karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif.

Metode eksperimen

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.

.

Metode pemberian tugas
Pemberian tugas dengan arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan demikian, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat dengan tempat

Metode diskusi

Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.

Metode latihan

Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga, sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.

Metode proyek
Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya. Bertujuan agar anak didik tertarik untuk belajar.

Oh my god! dari beberapa metode yang harus di terhadap  peserta didik oleh pendidik hanya satu yang di gunakan yaitu metode ceramah. Jika hanya metode  ceramah yang digunakan bagaimana peserta didik berkembang? Karena jika hanya metode ceramah di gunakan saat proses pembelajaran akan membuat Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan menjadi rugi dan anak didik  yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
Bila terlalu lama membosankan.
Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
Menyebabkan anak didik pasif. Mengapa hal ini bias terjadi? Factor ini terjadi akibat dari guru belum bisa menyesuaikan diri dengan metode yang lain sehingga metode ceramah di gunakan sebagai kebiasaan

Selain itu di tingkat SLTA juga masih menggunakan media yang bersumber dari guru. Sementara media yang bersumber dari lain masih banyak misalnya media cetak, tekhnologi, lingkungan, dan objek fisik. Tetapi fakta social yang sering terjadi pandidikan pada tingkat SLTA masih sering menggunakan media dari guru dan terkadang dari dari media cetak seperti buku. Factor pendorongnya hal ini terjadi di akibatkan dari beberapa factor yaitu malasnya peserta didik, kurangnya fasilitas yang tersedia di sekolah, letak wilayah sekolah, dan sifat tertutup. Jika hal ini masih sangat paten di gunakan tanpa ada perubahan akan menyebabkan pendidikan yang tidak berkualitas dan pendidikan akan sangat tertinggal. Di harapkan kepada pendidik ataupun peserta didik untuk mengubah kebiasaan yang sering di gunakan tersebut agar akan menjadi masalah besar bagi pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun