Mohon tunggu...
Deffy Ruspiyandy
Deffy Ruspiyandy Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Hobi Menulis dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebaikan Itu Jadi Senter Kehidupanmu

13 Januari 2024   06:25 Diperbarui: 13 Januari 2024   06:39 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Jika kamu mampu melakukan kebaikan satu kali maka kebaikan lain akan kamu lakukan lagi dan menjadi kebiasaan"

Sungguh merupakan sebuah kenikmatan tersendiri yang boleh dikatakan luar biasa jika sebuah kebaikan dapat dilakukan. Seringkali kita terjebak jika kebaikan yang afdol itu memberikan sesuatu yang harganya cukup tinggi misal memberikan harta yang cukup banyak kepada orang-orang. Ya semisal hartanya banyak. Lha kita yang hidupnya pas-pasan apa yang mesti diberikan. Tunggu dulu, banyak lho kebaikan lain yang dapat dilakukan dengan kemampuan yang kita miliki.

Dalam Retorika Buku II , Aristoteles mendefinisikan kebaikan sebagai "kebaikan terhadap seseorang yang membutuhkan, bukan sebagai imbalan atas apa pun, atau demi keuntungan si penolong itu sendiri, melainkan demi kebaikan orang yang ditolongnya. (wikipedia)

Terkadang salahnya kita kalau berbuat baik selalu ingin kelihatan optimal dan ingin menunjukkan kalau kita bisa lho melakukan kebaikan. Padahal banyak hal sederhana yang sesungguhnya justeru malah bermakna karena apa yang dilakukan oleh kita pas di mana kebaikan yang dilakukan sangat bermanfaat bagi orang lain.

Terus terang, wifi atau kuota internet bisa menjadi alat untuk melakukan kebaikan itu. Dengan memanfaaatkan media teknologi maka tak ada kebaikan yang tak bisa dilakukan. Ternyata ini hasilnya luar biasa dan kita bisa menyadari bahwa rupanya berbuat kebaikan itu sungguh menyanangkan dan membuat hati tenang. Ternyata tak memiliki uang yang begitu banyak nyatanya kebaikan mah bisa dilakukan dengan biaya yang tak begitu mahal.

Yang mudah saja dan takkan memakan waktu lama adalah meneruskan berita kebaikan yang dishare di berbagai wag. Gara-gara hal ini saja banyak orang yang terbantu lho. Ada kabar tentang kegiatan khitanan massal lalu dibagikan ternyata bisa membantu orang yang tak memiliki biaya khitan akhirnya ikutan kegiatan itu dan rupanya dapat membantu persoalan yang tengah dihadapinya. Hal ini menunjukkan jika kita tak memiliki harta lebih maka lakukan sesuatu yang ringan dan mudah tetapi hal itu memberikan pertolongan bagi orang-orang yang membutuhkan. 

Diriwayatkan dari Abi Mas'ud al-Anshari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sepadan dengan orang yang melakukannya." (HR Abu Dawud)

Tahun lalu penulis bisa membantu siswa-siswi dari kalangan keluarga yang kehidupan ekonominya sederhana. Karena memang ada jalannya ternyata sebuah sekolah menengah atas swasta di Kota Bandung membuka PPDB jalur afirmasi. Tak tanggung-tanggung biaya pendaftaran hanya 200.000 dan ternyata dibebaskan DSP-nya masing-masing siswa sebesar 4 juta sehingga penulis mampu membawa 40 siswa. 40 X 4 juta = 160 juta rupiah. Jika dilihar secara kasat mata penulis tak memiliki uang sebanyak itu namun ketika Tuhan berkehendak maka ternyata itu biasa. Ternyata banyak hal untuk bisa melakukan kebaikan.   

Belum lagi saat ada seseorang membutuhkan kaki palsu. Kalau dari uang pribadi mana ada untuk bisa mewujudkan itu. Namu  karena niat kuat untuk melakukan kebaikan maka selalu saja ada jalannya. Dari chat yang dikirim random di wag ternyata memgundang orang-orang yang baik untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut. Penulis dipertemukan dengan pekerja sosial di sebuah kota dan juga relawan di sebuah lembaga zakat sehingga seseorang yang membutuhkan kaki palsu itu akhirnya mampu mewujudkan mimpinya. Sehingga kebaikan itu ternyata tak mesti mahal-mahal amat asalkan kita punya keinginan berbuat kebaikan maka Allah permudah jalan itu.  

Jadi sesungguhnya memang sesederhana itu untuk melakukan kebaikan. Ternyata niat yang kuat untuk melakukan kebaikan serta memiliki keyakinan jika kebaikan itu akan mampu dilakukan maka Allah permudah jalan itu.  Pahami jika kebaikan itu itu ibarat senter yang menerangi kita di dalam kegelapan. Kebaikan itu sendiri adalah jalan bagi kita untuk dimudahkan daris egala hal yang menyulitkan. Lakukan saja kebaikan itu karena itu yang akan menolongmu. Barangsiapa yang megangkat kesulutan orang lain maka Allah akan angkat pula kesulitannya.

Kebaikan itu seperti menanam karena kelak akan kita tuai pula panennya. Maka semakin banyak kita menanam kebaikan maka akan nenuai kebaikan yang ba nyak pula dari hal itu. Kun cinya, ya lakukan kebaikan itu dengan kemampuan yang kita punya dan sebisanya. Jangan ingin melakukan kebaikan tetapi justeru malah menyulitkan diri. Maka lakukanlah untuk kebaikan dengan sesuatu yang terjangkau tetapi hal itu memberikan makna tersediri bagi yang kita beri kebaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun