Dunia saat ini tengah memasuki era baru yakni revolusi industry 5.0 urgensie gnerasi milenial memahami revolusi industri 1.0-5.0 bertujuan untuk bergerak maju menghadapi revolusi industry 5.0 beserta penguatan pondasi yang objektifb erdasarkan perspektif agama islam seperti Al-Quran dan Al-Hadist.Â
Hal tersebutm erupakan langkah awal untuk menyongsong generasi milenial, berdasarkanr elevansi analisis dan sintesis. Society 5.0 sebagai gagasan dari peradaban manusia,memberikan peluang bagi umat islam terutama dari kalangan pemuda.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna (Ahsani Taqwim) seperti tersebut dalam surat Al-Tin [95]: 4. Selain merupakan makhluk
biologis seperti binatang, juga makhluk intelektual, sosial dan spiritual yang berjiwa dinamis, bisa berpikir dan bertindak, (Hayawanun Natiq) berusaha dan bekerja keras melakukan yang terbaik dalam segala hal. Generasi millenial sangat erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Generasi ke empat. Dimana revolusi ini menitikberatkan pola digitalisasi dan otomasi disemua aspek kehidupan
manusia. Banyak pihak yang belum menyadari akan adanya perubahan tersebut,padahal semua itu adalah tantangan generasi muda atau generasi millenial saat ini. Apalagi di masa-masa sekarang generasi milenial mempunyai tantangan sendiri menghadapi era revolusi industry Digital (SOCIETY 5.0 DAN REVOLUSI
INDUSTRI 4.0)1
Society 5.0 dapat menggerus dan menyongsong pandangan hidup pemuda Indonesia. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi penggerak
suatu negara untuk merealisasikan transformasi pengetahuan. Generasi milenial berperan sebagai pondasi dan kekuatan moral agar kedepannya dapat menjadi agen perubahan yang lebih baik sesuai dengan syari'at dan normatif perlu dijalankan agar muncul kemauan dalam diri pemuda untuk menyongsong generasi emas sehingga dapat berdaya saing dengan baik dan optimal. Konsep yang dibawa dalam Society 5.0 adalah upaya untuk menjaga
keseimbangan dalam lima unsur utama yang ada dalam kehidupanmanusia, yaitu;
Sosial, Emosional, Fisikal, Intelektual, dan Spiritualitas,
 dalam budaya Jepang disebut Zen atau keseimbangan[17], berkaitan dengan ketergantungankehidupan