Mohon tunggu...
Defany Haryanty
Defany Haryanty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UIN Imam Bonjol Padang

Tertarik dengan konten-konten dari dokter spesialis kejiwaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal Apa Itu Borderline Personality Disorder (BPD)

18 Juni 2023   16:18 Diperbarui: 18 Juni 2023   20:12 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang adalah masalah kesehatan mental yang mempengaruhi cara berpikir dan cara pandang terkait dirinya sendiri ataupun orang lain.

Bagi orang yang mengalami borderline personality disorder hidupnya itu mungkin seperti di dalam roller coaster emosi, satu hari mungkin bisa naik satu hari mungkin bisa turun mendadak. Bukan hanya itu, dengan adanya perubahan emosi ini juga terkait dengan perubahan self image. Merasa seperti diri saya itu siapa sih, kadang percaya diri kadang juga tidak, kadang mau bersama orang lain kadang juga tidak, rasanya membingungkan.

Seseorang yang mengalami BPD begitu sensitif terhadap hubungan interpersonal, sehingga ketika sensitifitas ini terpacu maka, reaksinya menjadi berlebihan. Misalnya, seseorang yang alergi terhadap kacang-kacangan itu sangat sensitif terhadap kacang-kacangan. Seperti yang kita tahu kacang-kacangan itu tidak berbahaya, namun bagi orang yang mengalami alergi berat terhadap kacang-kacangan reaksinya akan berlebihan bahkan mungkin meninggal. Nah, orang-orang dengan BPD mengalami sensitifitas yang serupa. 

Sehingga tidak bisa seperti orang biasa yang menenangkan diri "its okey, gapapa" kadang perilaku yang diambil untuk menenangkan dirinya tampak impulsif (perilaku ketika seseorang melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya). Bahkan beberapa orang di sekitarnya mungkin memandang perilaku tersebut manipulatif, melakukan apapun untuk mendapatkan yang diinginkan. Tetapi lebih tepatnya bukan berusaha mendapatkan apa yang diinginkan melainkan untuk menenangkan sensitifitas yang berlebihan tersebut.

Gejala atau Tanda-tanda Bordeline Personality Disorder  

1. Fear of Abandonment (takut akan pengabaian)

Perasaan yang sangat umum bagi pengidap BPD takut sekali ditinggalkan dan takut sendirian. Misalnya nih hal sederhana, temanmu sudah jarang bertukar kabar denganmu atau tidak pernah lagi nongkrong bareng, itu rasanya menakutkan sekali, rasanya mungkin seperti "jangan-jangan dia sudah punya teman baru, jangan-jangan dia mau meninggalkan saya". Seseorang dengan BPD begitu takut ditinggalkan takut kehilangan bahkan melakukan hal-hal yang gamasuk akal, misalnya "daripada saya ditinggalkan lebih baik saya yang meninggalkan". Terkadang melakukan hal-hal yang menurut orang lain ekstrim seperti spam chat atau nelfon terus-menerus, karena begitu takutnya kehilangan dan takut ditinggalkan.

2. Unstable Relationship

Hubungan nya tidak stabil. Biasanya sifatnya intens, dekat sekali tetapi tidak bertahan lama. Seseorang dengan BPD mudah sekali jatuh cinta menganggap bahwa pasangannya mampu menghiasi dan hidup akan lebih baik jika bersama pasangannya, tetapi dengan cepat pula kecewa.

3. Terbiasa Berpikir dengan Hitam & Putih
Seseorang dengan BPD berpikir kalau tidak benar berarti salah total, kalau dia tidak bersama saya berarti dia lawan saya, kalau dia tidak menghubungi saya berarti dia meninggalkan saya, kurang lebih seperti itu. Proses berpikir nya sangat kaku seakan-akan hanya ada dua opsi dari sebuah kejadian, padahal realita itu sangat luas.

4. Shifting Self Image
Gambaran diri seorang yang mengalami BPD itu tidak stabil. Kadang merasa baik tentang dirinya, kadang merasa benci dan menganggap dirinya sebagai orang yang sangat jahat. Menjadi tidak jelas bagaimana mempersepsikan diri sendiri, tidak memiliki ide siapa sebenarnya dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun