Mohon tunggu...
Defa MaulidyaSuryaningrum
Defa MaulidyaSuryaningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kesehatan Sepanjang Hayat

Never Give Up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

DBD Melanda Masyarakat Cipeundeuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat

10 Maret 2022   09:50 Diperbarui: 10 Maret 2022   09:57 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DBD Melanda Masyarakat Cipeundeuy,Padalarang,Kabupaten Bandung Barat 

Oleh : Defa Maulidya

Pada saat ini Indonesia masih dilanda penyakit menular yaitu Covid-19 yang menular melali droplet. Sehingga semua kegiatan  pendidikanpun masih dilakukan secara jarak jauh. Namun ada sebagian sekolah yang sudah melakukan pembelajaran secara langsung namun masih tetap dalam pematuhan protokol kesehatan. sekolah dibagi beberapa sesi dan jumlah siswa hanya 50% yang berada di kelas kemudian siswa diwajibkan memakai masker dan disekolah wajib menyediakan handsenitezer dan tempat cuci tangan. Sekolah yang sudah menerapkan hal tersebut adalah SDN Cibacang yang berada di desa Cipeundeuy,Padalarang,Kabupaten Bandung Barat.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami lakukan di desa Cipeundeuy,Padalarang,Kabupaten Bandung Barat. Program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan didesa tersebut. Terdapat dua sasaran kegiatan yang lakukan yaitu sasaran pendidikan di Sekolah dan berbaur dengan masyarakat degan tujuan mengabdi di desa tersebut. Masyarakat disana masih kental akan budaya dan kesopanan terhadap pendatang baru. Kami merasa sangat disambut di desa tersebut.

Program kegiatan KKN bekerja sama dengan SDN Cibacang,dalam kegiatannya kami menemani belajar anak dari kelas 1-6 sesuai jadwal dan membantu administrasi yang ada di sekolah. Implikasi pendidikan jasmani yang menuntuk anak untuk melakukan aktivitas fisik kami terapkan untuk meningkatkan daya tubuh dimasa pandemi saat ini dengan tetap menerapkan protokol yang berlaku. Selain itu di luar jam sekolah kami juga membuka belajar bersama dan mengedukasi mengenai digitalisasi di masa sekarang.

Setelah mengulik berbagai permasalahan dan kendala yang ada di desa Cipeundeuy ternyata di desa tersebut sedang marak penyakit Demam Berdarah. Menurut penjelasan salah satu warga desa ini belum pernah ada penyuluhan mengenai penyakit demam berdarah,sehingga warga hanya memperoleh informasi melalui televisi ataupun internet. Informasi mengenai penyakit demam berdarah hanya terjadi satu arah sehingga apabila terdapat ketidakpahaman tidak bisa diklarifikasi karena mereka hanya memperoleh informasi dari televisi,oleh karena itu mereka belum paham tentang penyakit demam berdarah,dan cara pencegahannya. Sehingga sangat penting kami sebagai mahasiswa yang sedang mengabdi di desa tersebut ikutserta dalam  memberikan berbagai penyuluhan mengenai penyakit demam berdarah dan cara pencegahannya.

Demam berdarah (DB) merupakan peyakit yang dapat menyerang siapa saja baik itu balita,anak-anak,remaja ,dan dewasa. Tanda yang muncul ketika terkena Demam Berdarah(DB) adalah demam,nyeri pada otot dan sendi,yang disebabkan karena virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Masa inkubasi dengue antara 5-8 hari. Kemudian pendarahan bisa terjadi pada hari ke 3-6 pendaharan bisa muncul dari hidung atau mimisan kemudian pendarahan pada gusi apabila pendarahan terus terjadi maka akan berakibat kematian karena trombosit darah pada tubuh menurun.

Vaksin untuk pencegahan penyakit Demam Berdarah belum ditemukan,serta obat-obatan khususpun belum ada. Sehingga dengan demikian pemberantasan nyamuk Aedes Aegeypti harus segera dilakukan dengan cara pemberantas sumber larva. Kemudian upaya lainnya adalah pengelolaan lingkungan,perlindungan diri,[engendalian biologis dan pengendalian secara kimia. Masyarakat membiasakan diri untuk tidak membiarkan genangan air yang memicu perkembangbiakan nyamuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun