Untuk pria yang kucintai...
(entah kau tahu tidak sebesar apa rasaku padamu)
Aku ingin bercerita sedikit tentangmu priaku...
Sudah hampir setahun ini aku merasakan ketidaknyamanan dibalik senyum dan candaku...
Dan (maaf) ini karenamu...
Apa benar semua senyum, semua kata cinta, semua kata sayang, semua dan semua luar biasanya dirimu itu benar?
Apa benar semua getir, semua pahit, semua sedih yang kamu ciptakan untukku itu salah?
Apa benar yang kurasakan tentangmu itu salah?
Aku selalu mendapatkan pembelaan atas namamu dari banyak orang...
Tanpa aku perlu banyak menceritakan betapa mudahnya kamu hancurkan harapan, doa, impianku yang kutumpuk setahun ini....
Aku tidak tahu kenapa kamu dengan mudahnya mendapat pembelaan dari banyak orang...
Padahal mereka juga tahu, hampir semua yang kuceritakan pada mereka adalah bagaimana sikapmu yang semakin lama semakin jelas buruknya...
Tetapi, mereka lagi dan lagi selalu membelamu...
Mengatakan bahwa yang kamu lakukan sebenarnya untuk aku...
Apa aku harus percaya?
Dan rasa penasaranku terjawab sudah hanya saja waktunya yang tidak tepat, setahun....
Setahun ini rasaku sudah tidak berasa lagi...
Tak ada lagi jantung berdebar saat didekatmu...
Tak ada lagi gugup saat didekatmu...
Semua sudah menghilang seiring rasaku yang berkembang menjadi cinta....
Saat menjadi cinta....
Kamu langsung menamparkan getir ini...
Getir yang (maaf) aku tidak bisa menerimanya...
Pahit yang sangat seperti obat...
Sekali lagi aku menelan pil pahit cerita cinta (pada akhirnya...)
Tak perlu aku jauh mencari kebenaran tentangmu Priaku...
Cukup dari sekitarmu saja sudah mampu menjawab semua rasa penasaranku...
Hanya saja...
Kenapa kamu setega itu, ya?
Apa memang aku kelihatan kuat seperti karang?
(bahkan karang pun terkikis air ombak, dia tidak kuat)
Apa karena kamu kira aku tidak serius ya?
Apa karena kamu memang jahat?
Apa karena kamu memang menginginkan aku hancur?
Kalau memang iya, selamat....
Kamu sudah berhasil membuatku hancur...
(walaupun aku belum kehilangan arah)
Memang, aku belum pernah melihat ‘gadismu’ secara langsung...
Tapi, aku pernah melihat fotonya....
Dan, dari foto saja (yang katanya menipu) ‘gadismu’ terlihat cantik sekali, priaku....
Dia terlihat sangat anggun sekali...
Aih, dia pasti seperti bulan purnama untukmu, ya...Priaku...
Priaku, kamu pasti sangat berharap bisa bersamanya....
Sedangkan aku...(aku tak perlu membahasnya untuk semakin membuatku menangisi tulisan ini)
Kenapa kalau kamu mencintainya, Priaku...
Kamu harus menyerah?
Apa karena sudah ada ‘pangeran’ di sampingnya?
Itu salahmu, Priaku...
Kamu sudah sempat dekat dengannya (sampai ke menonton film berdua)
Kenapa kamu tingggalkan dia?
Apa karena prinsipmu, Priaku...
Tetapi kamu menerimaku, Priaku...
(karena untuk alasan yang sangat menyedihkan, KASIHAN KEPADAKU)
Dan, disaat kamu bisa dekat dengannya, berharap bisa berbulan madu di Bali, kamu tinggalkan aku...
Yah, sekarang aku tahu rasa yang ada didalam hatimu, Priaku...
Karena itulah kamu tidak bisa membalas perasaanku...
Karena itulah kamu tidak akan pernah siap berhubungan denganku....
Karena itulah kamu hancurkan aku....
Kalau memang semua cinta, semua senyum, semua sayang dan semua yang luar biasa darimu itu tidak ada yang benar untukku?
Apa yang bisa aku lakukan?
Aku akan tetap mencintaimu....
Tak ada alasanku untuk membencimu, Priaku...
Untuk Priaku yang sangat kucintai....
Kebahagiaanmu adalah yang terindah untukku...
Berjuanglah, Priaku...
Raihlah cintamu dengan tanganmu sendiri seperti aku yang berjuang mendapatkanmu....
Memang berat, Priaku...
Tapi aku yakin, kamu pasti bisa...
Aku juga sedang berusaha melupakanmu....
Walaupun penuh air mata...
Walaupun aku tidak bisa tidur setiap malam karena memikirkanmu....
Tapi aku yakin, aku pasti bisa melupakanmu, untuk kebahagiaanmu...
Kalau memang semua cinta, semua senyum, semua sayang dan semua yang luar biasa darimu itu tidak ada yang benar untukku?
Apa yang bisa aku lakukan?
Aku akan tetap mencintaimu....
Perjuangkan cintamu, Priaku...
Dan aku akan tetap pada prinsipku...
(kamu pasti sudah tahu, kan...)
MENELAN PIL PAHIT (PADA AKHIRNYA)
Diska Rahmita Gasti
260710
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H