Mohon tunggu...
Deeyan Rachma
Deeyan Rachma Mohon Tunggu... -

Think like a man of action. Act like a man of thought

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Saya Memang Tak Sempurna

16 Juni 2010   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:30 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya memang tak sempurna Tapi SETIDAKNYA sepanjang hari saya bersamanya Mengawasi setiap detil gerak-geriknya Memeluknya bila ia ber-airmata Menjadi pelarian utama demi jawaban sederhana setiap pertanyaan rumitnya Tanpa ia harus menunggu lama Saya memang tak sempurna Tapi SETIDAKNYA dengan tangan saya sendiri saya menyuapinya Kaki saya yang menjejeri langkahnya kemana saja Mulut saya yang menuntunnya mengeja Hingga telinga saya juga yang pertama kali mendengarnya membaca sebaris kata Dan mata saya yang menemani matanya mengagumi bianglala sang tontonan langka Saya memang tak sempurna Tapi SETIDAKNYA saya membuatnya bangga di depan teman-temannya Karena sayalah yang berjaga di depan kelasnya Menangkap lega di binar matanya ketika menangkap-basah mata saya Yang sedang mengintipnya dari balik jendela Saya memang tak sempurna Tapi SETIDAKNYA saya yang menyulut rasa gembiranya Karena setiap kali ia pulang dari mana saja, sayalah orang pertama yang dilihatnya Sayalah yang memberinya tentram Karena saya yang selalu membelai rambutnya, hingga ia lesap dalam tidur lelapnya Bahkan sebelum sekelumit dongeng saya tiba pada akhir yang bahagia Saya memang tak sempurna Tapi SETIDAKNYA hanya raut wajah saya yang marah pada kenakalan sederhananya Bukan hati saya Dan hanya hati saya yang mengiyakan rengekan tak masuk akalnya Bukan raut wajah lelah saya Saya memang tak sempurna Tapi SETIDAKNYA tanpa saya minta, saya selalu bisa mendengar irama terindah di dunia Saat tak terhitung berapa kali dalam sehari dipeluknya saya sambil berkata, “ Terima kasih Mama “ ..juga.. “ Aku sayang Mama ” Dan.. pelukan serta irama terindah itulah KESEMPURNAAN saya..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun