Mohon tunggu...
Deeyan Rachma
Deeyan Rachma Mohon Tunggu... -

Think like a man of action. Act like a man of thought

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

JJS ke Swedia (2) - Vadstena

12 Juli 2010   09:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:55 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau sebelumnya saya menulis tentang studi ekskursi yang saya ikuti di Eslov dan Island of Ven, Swedia, maka kali ini pengalaman berikutnya adalah mengunjungi Vadstena, Swedia. Seperti pada saat akan berangkat ke Eslov minggu sebelumnya, pagi itu, 4 Oktober 2009, kami juga berangkat pukul 07.00 dari Hotel Planetstaden - Lund, menuju Vadstena. Masih dipandu oleh Ingela dan Marwa, kami berangkat dengan bus di hari Minggu yang sedikit mendung itu. Cuaca memang tidak begitu bersahabat. Temperatur udara menunjuk angka 8 derajat Celcius dan awan yang tampak gelap. Walaupun begitu tidak menyurutkan semangat kami untuk bergegas menyambut pengalaman baru. Perjalanan dari Lund menuju Vadstena menempuh jarak sekitar 400 Km. Hampir sepanjang perjalanan kami melalui jalan bebas hambatan dengan pemandangan yang kebanyakan berupa padang rumput, perkebunan, atau hutan. Mungkin karena hari Minggu, jalan yang kami lalui tidak begitu padat oleh kendaraan lain. Walaupun begitu bus yang kami naiki tidak pernah beranjak dari kecepatan rata-ratanya yang sekitar 90 Km/jam. [caption id="attachment_182212" align="aligncenter" width="500" caption="Foto dari dalam bis, perjalanan dari Lund ke Vadstena"][/caption] Tetapi rata-rata bus di Eropa memang konsisten dengan kecepatannya. Bahkan kalau alat GPS-nya tiba-tiba berhenti bekerja karena tidak mendapatkan sinyal, sang sopir akan mencari tempat untuk berhenti sampai GPS bisa beroperasi kembali. Padahal dimana-mana yang namanya sopir bus pastilah sudah hapal rute yang akan dilaluinya kan ? Tetapi toh mereka tetap patuh. Pukul 12.00 kami tiba di Vadstena. Setelah makan siang di Restaurant Valvet kamipun menuju ke Vadstena Castle (Puri Vadstena) yang sekarang dikenal dengan The Regional Archives in Vadstena (Gedung Arsip Regional di Vadstena). Kami dipandu oleh Mr. Per Rydberg, salah seorang arsitek yang ikut mengkonservasi bangunan tersebut. [caption id="attachment_182252" align="aligncenter" width="500" caption="The Regional Archives in Vadstena (Gedung Arsip Regional di Vadstena)"][/caption] [caption id="attachment_191011" align="aligncenter" width="500" caption="Area di sekitar Vadstena Castle"][/caption]

Benteng Pertahanan Terhadap Serangan Denmark

Seperti layaknya bangunan puri yang identik dengan kesan monumental dan megah, begitupun dengan Vadstena Castle. Konon, puri tersebut sebenarnya merupakan benteng pertahanan permanen bangsa Swedia di masa pemerintahan Raja Gustav Vasa untuk berjaga dari serangan tentara Denmark pada abad ke-15.

[caption id="attachment_182273" align="aligncenter" width="500" caption="Benteng Pertahanan Terhadap Serangan Denmark"][/caption]

Pembangunannya dimulai pada tahun 1545, berupa sebuah struktur persegi panjang dengan courtyard yang dikelilingi oleh tiga sisi benteng. Sisi benteng yang menghadap Danau Vattern merupakan dinding batu yang dibentuk oleh tiga bangunan terpisah dimana bagian tengahnya menjadi pintu gerbang utama. Antara benteng dan jalan -yang dipisahkan oleh parit lebar - dihubungkan dengan sebuah jembatan permanen.

[caption id="attachment_182303" align="aligncenter" width="500" caption="Sisi benteng yang menghadap Danau Vattern "][/caption]

Kediaman Duke Magnus Hanya selang lima tahun setelah benteng itu dibangun, Gustav Vasa memutuskan untuk mengubahnya menjadi tempat tinggal bagi anaknya, Magnus. Penambahanpun dilakukan disana-sini, termasuk dua menara tinggi di sudut selatan halaman benteng. Pengaruh arsitektur Palladian yang unik pada bangunannya memperkuat posisi Vadstena sebagai puri Renaissance paling signifikan yang masih utuh di Skandinavia.

Pada tahun 1716 puri Vadstena tidak lagi menjadi kediaman kerajaan. Fungsinya berubah menjadi lumbung dan fungsi-fungsi lainnya. Kemudian pada akhir abad ke-18 menjadi pabrik tekstil yang memproduksi kain katun halus dan damas. Pada pertengahan abad ke-19 dua menara di sudut Selatan sempat dibongkar. Tetapi pada tahun 1997 dilakukan rekonstruksi besar-besaran untuk membangun kembali benteng dan mengembalikan dua menara tersebut.

[caption id="attachment_191014" align="aligncenter" width="292" caption="Interior salah satu menara di Puri Vadstena "][/caption]

[caption id="attachment_191061" align="aligncenter" width="295" caption="Detail pintu gerbang Puri Vadstena"][/caption]

Gedung Arsip Regional Vadstena

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun