Ketika menggunakan foto bertuliskan “I Stand on The Right Side”, sempat muncul pertanyaan dari teman-teman, yaitu pertanyaan mengapa memilih nomor dua. Sebagai seseorang yang memiliki pilihan yang bersumber dari keyakinan sendiri, tentu agak sulit untuk melontarkan apa alasan tersebut. Terlalu mainstream jika menjawab nomor dua memiliki visi misi yang bagus, dan akan membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia, atau menjawab bahwa nomor dua adalah pemimpin yang baik, adil, jujur, serta akan bekerja keras demi rakyat. Jika alasannya adalah hal-hal demikian, tentulah kedua calon presiden juga memiliki niat yang sama untuk membangun Indonesia lebih baik, lebih sejahtera, dan lebih dihargai dunia. Sama sekali tidak terlihat niat untuk menghancurkan Indonesia dari kedua calon presiden tersebut. Keduanya pastilah memiliki kecintaan serta dedikasi yang tinggi untuk Negeri yang luar biasa ini.
Tak jarang pertanyaan senada datang dari mereka yang memilih calon presiden nomor satu. Sebagai seseorang yang memiliki pilihan yang bersumber dari keyakinan sendiri, tentu juga tidak mungkin memberikan jawaban dengan membanding-bandingkan kedua calon tersebut. Apalagi jika harus memberikan jawaban dengan serangan isu-isu yang banyak beredar di luar sana mengenai kedua calon presiden tersebut. Walaupun pada saat mereka menyebutkan alasan memilih nomor satu, terselip kalimat bahwa calon presiden nomor dua lebih banyak “berita-berita” buruknya. Pernyataan demikian tentulah akan membuat panas pendukung pasangan calon presiden nomor dua. Namun juga bukan hal yang bijaksana jika harus menanggapi pernyataan tersebut, dengan melontarkan isu-isu yang juga menyerang calon presiden nomor satu. Selain karena mereka juga sudah pasti mengetahui isu yang menyerang calon presiden pilihannya itu, juga karena enggan membuat renggang hubungan pertemanan dengan saling serang seperti itu.
Pertanyaan mengapa memilih calon presiden nomor dua bahkan juga muncul dari akun twitter pendukung calon presiden nomor dua. Sebagai seseorang yang memiliki pilihan yang bersumber dari keyakinan sendiri, sangatlah tidak mungkin harus memberikan jawaban karena alasan-alasan mainstream di atas dan karena isu-isu yang menimpa calon presiden nomor satu tesebut. Karena pertanyaannya hanya meminta disebutkan satu alasan mengapa memilih calon presiden nomor dua, tentu kebanyakan jika memberikan jawaban seperti itu. Lagipula memang bukan itu alasannya, itu hanya alasan pelengkap saja. Alasan utamanya atau alasan yang membuat calon presiden nomor dua ini menjadi ditempatkan sebagai pilihan yang bersumber dari keyakinan sendiri ialah karena merasa ada dan memiliki “Chemistry” dengan calon presiden nomor dua ini. Jawaban inilah yang akhirnya juga keluar sebagai salah satu pemenang dari kuis yang dibuat dalam rangka ulang tahun ke 53 calon presiden nomor dua itu. Itulah, apapun yang bersumber dari Chemistry, perlu diyakini dan diamini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H