Dear PT.KAI
Saya adalah penggemar setiamu, entah itu untuk kereta luar kota atau krl dalam kota, hampir 5 tahun lebih saya nyaris tiap hari menjadi pengguna KRL kalau sekarang lebih terkenal dengan sebutan Commuter line. kalau untuk kereta luar kota setidaknya setahun sekali saya pasti menaikinya. Saat saya harus pulang kampung di Purworejo. Saya melihat banyak kemajuan di sini, sekarang istilahnya untuk kereta luar kota sangat nyaman sekali karena tidak ada yang berdiri, tiket hanya dijual sejumlah bangku duduk. Untuk mengantisipasi kecelakan bahkan PT.KAI bahkan menambahkan gerbong kosong tanpa penumpang didepan sendiri dan dibelakang sendiri dengan asumsi klo ada kecelakaan tidak akan mengenai penumpang tapi ke gerbong kosong.
Untuk Commuter Line saya melewati pergantian beberapa tarif kereta dari 4.500 sampai sekarang 8.500 (Bekasi-Kota).Setelah jeda selama setahun, hampir dua bualn ini saya kembali aktif lagi naik commuter line kali ini jurusannya lebih panjang, Bekasi _manggarai, Manggarai-Bojong gede. Saya ingin memberikan beberapa masukan yang mungkin bisa dijadikan acuan untuk PT.KAI :
- Masalah wacana penghapusan kereta ekonomi bersubsidi.
Saya kurang setuju mengapa? karena masih banyak sekali penumpang yang membutuhkan, kalau     kendalanya subsidi mengapa tidak ambil jalan tengah dengan menaikkan tarif kereta ekonomi karena dengan tarif 1.500 dan 2.000 memang sudah tidak relevan lagi. ambil jalan tengahnya mungkin separo dibawah tiket commuterline. Saya tidak membayangkan kalau kereta ekonomi dihapus , commuterline yang sudah penuh berjubel akan semakin berjubel lagi bahkan dengan kapasitas yang ada jam jam tertentu pasti tidak akan terangkut.Dan kasihan sekali para penumpang yang gaji pas pasan dan sangat mengandalkan transportasi ini. - Wacana akan dihapusnya kereta khusus wanita dengan alasan tidak efektif. Saya malah baru berpikir seharusnya PT.KAI menambah kereta ini, pada jam jam tertentu (peak hour) kereta ini selalu berjubel, rapat penumpangnya , banyak penumpang wanita yang memilih menunggu kereta ini daripada harus berdesakan dengan pria. Karena kalau dikereta bukan berdesakan lagi. punggung bisa ketemu punggung bahkan maap pantat kita bisa menempel ke badan orang. Jadi saya bingung kalau dibilang kereta ekonomi tidak efektif? untuk jam jam tertentu (bukan peak hour) saya rasa semua kereta akan kosong istilah penumpangnya sedikit. Jadi tolong dilakukan survey yang benar untu menentukan suatu kebijakan.
- Menambah kursi untuk fasilitas ibu dan anak, orang hamil , orang cacat dan lansia, karena saya lihat sekarang pengguna kereta semakin egois hanya yang duduk dikursi khusus aja yang bersedia berdiri, itupun kadang harus diingetkan dulu. Selebihnya kebanyakan pura pura tidur.
- Peron tinggi sekali, saya harus loncat dari gerbong kereta terutama malah justru gerbong khusus wanita karena tidak mendapatkan peron atau peron tinggi. Alat bantu seperti tangga memang tersedia tapi kebanyakan mangkrak dan diletakkan tidak pas dengan pintu. hanya sesekali aja ada petus yang menariknya. Usul saya daripada membayar petugas penyapu kereta yang menyapu asal asalan mending alokasikan mereka sebagi petugas yang membantu menyeret tangga tersebut ke pintu pintu sehingga kami penumpang tidak harus loncat ke peron yang lumayan tinggi.
- Mulai pertengahan mei tiket jarak jauh sudah tidak berlaku untuk tiket comuterline, pak kasihan sekali kami penumpang yang ingin naik kereta ke jawa harus ke stasiun senin dengan berganti dua kereta, bayangkan bila bawa barang dan anak kecil sungguh merepotkan belum harus menambah ongkos lagi.Bagaimana kalau ambil jarak tengah misalnya kereta luar kota tetep berhenti dijatinegara karena dari sana semua penumpang cukup sekali aja naik keretanya.
- Penjualan Kereta secara online 90 hari sebelum hari H. memang lebih praktis pak , tapi kasihan mereka yang kerja dipabrik pabrik pak biasanya liburnya belum ditentukan 90 hari sebelum hari h pak, jadi saya menyarankan tetep ada tiket yang dijual misalnya sebulan sebelum hari h. jadi tidak semua tiket dijual serempak mengantisipasi mereka yang liburnya gak pasti dan belum ada dana.
- Mohon untuk kereta ekonomi tetap diberikan petus penjaganya karena saya lihat klo kereta ekonomi jarang ada penjaganya kecuali petugas pemeriksa karcis.
sementara ini dulu pak surat dari saya , berharap PT.KAI mau memperhatikan aspirasi say. terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H