Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Why so Serious?

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa Kita Bekerja 8 Jam Sehari?

8 Januari 2025   06:02 Diperbarui: 8 Januari 2025   06:02 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
orang bekerja di kantor (https://images.app.goo.gl/hQ88rpGjMsq1pL5T6) 

Setiap hari, banyak dari kita diharuskan bekerja di tempat kerja selama sekitar delapan jam sehari. Namun, mengapa kita harus bekerja selama itu? Mengapa delapan jam menjadi patokan waktu kerja kita?

 

Sejarah Revolusi Industri

Jika kita menengok kembali ke masa revolusi industri, banyak perusahaan ingin meningkatkan jumlah produksi. Hal ini memaksa pekerja di pabrik bekerja selama 10-16 jam per hari. Hanya dengan membayangkannya saja sudah melelahkan. Namun, pada tanggal 1 Mei 1886, gerakan buruh di Amerika Serikat memprotes waktu kerja yang panjang tersebut. 

Tuntutan dan Perubahan

Mereka menuntut delapan jam untuk bekerja, delapan jam untuk istirahat, dan delapan jam untuk bersenang-senang dalam sehari. Hingga akhirnya, tanggal tersebut menjadi sejarah dan dirayakan sebagai Hari Buruh Internasional setiap tahun. 

Pengaruh Perusahaan Ford

Namun, hanya perusahaan mobil Ford yang menerapkan waktu kerja delapan jam per hari. Akibat dari waktu kerja yang lebih singkat, para pekerja di perusahaan mobil Ford merasa lebih fleksibel dan lebih produktif dalam bekerja. Hasilnya, dalam beberapa tahun, perusahaan Ford memperoleh keuntungan yang sangat besar. Sehingga akhirnya waktu kerja delapan jam ditiru oleh banyak perusahaan lain.

Perbedaan Budaya Kerja

Namun demikian, tidak semua tempat kerja menerapkan waktu kerja delapan jam per hari. Contohnya, banyak perusahaan di Jepang yang memiliki budaya menuntut pekerjanya untuk bekerja lebih dari delapan jam sehari. Akibatnya, banyak pekerja di Jepang mengalami stres, tidak produktif, bahkan tidak punya waktu untuk memiliki anak karena sibuk bekerja.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun