Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

seseorang yang berusia 20 tahun yang mempunyai ketertarikan dalam menulis. Saya mencoba menuangkan hobi menulis saya di platform ini. Topik yang saya sukai adalah cerpen, lingkungan hidup, astronomi, sejarah dll. Semoga kamu suka tulisanku, Enjoy :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengapa Pluto Tidak Lagi Dianggap Sebagai Planet?

6 Januari 2025   15:36 Diperbarui: 6 Januari 2025   15:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Planet Pluto (https://images.app.goo.gl/wh6t6ihbnG7HwAzH8) 

lanetarangkali banyak dari kita yang pertama kali mengingat bahwa tata surya kita terdiri dari sembilan planet, dan Pluto adalah salah satunya. Namun kemudian, Pluto tidak lagi dianggap sebagai planet. Mengapa demikian? Pluto ditemukan pada tahun 1930 oleh seorang astronom yang berpikir bahwa ia telah menemukan planet kesembilan di tata surya kita di luar Neptunus. Ukuran Pluto di tata surya kita cukup kecil, tetapi para astronom pada waktu itu percaya bahwa Pluto adalah planet kesembilan.

Masalah muncul ketika teleskop canggih berhasil dikembangkan pada waktu itu, dan dari pengamatan tersebut kita mengetahui bahwa Pluto hanyalah salah satu dari banyak objek langit di area yang disebut Sabuk Kuiper. Di Sabuk Kuiper, terdapat lebih dari 70.000 objek langit seperti Pluto. Salah satunya adalah Eris yang lebih besar daripada Pluto, yang membuat status Pluto sebagai planet diragukan.

Karena banyaknya objek langit seperti Pluto, akhirnya para astronom menetapkan syarat-syarat untuk sebuah objek langit agar dapat disebut sebagai planet. Syarat pertama adalah objek tersebut harus mengorbit matahari. Syarat kedua adalah objek tersebut harus berbentuk bulat sebagai tanda bahwa objek tersebut memiliki gravitasi yang cukup kuat. Dan syarat terakhir adalah objek tersebut harus memiliki gravitasi yang cukup kuat sehingga dapat membersihkan objek lain dari orbitnya. Dan syarat terakhir inilah yang tidak dapat dipenuhi oleh Pluto. Idealnya, Pluto harus membersihkan objek-objek di sekitarnya agar dapat disebut sebagai planet. Namun kemudian, untuk mengklasifikasikan planet-planet seperti Pluto, para astronom menciptakan istilah yang disebut "Planet Kerdil".

Jadi, terima kasih kepada Pluto, karena sebelum kasus Pluto pada tahun 2006, kita tidak memiliki persyaratan khusus untuk sebuah objek langit dapat disebut sebagai planet. Mungkin jika bukan karena Pluto, setiap objek berbentuk bola yang mengambang di luar angkasa dapat kita sebut sebagai planet. Dan seperti biasa, terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun