Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

seseorang yang berusia 20 tahun yang mempunyai ketertarikan dalam menulis. Saya mencoba menuangkan hobi menulis saya di platform ini. Topik yang saya sukai adalah cerpen, lingkungan hidup, astronomi, sejarah dll. Semoga kamu suka tulisanku, Enjoy :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Awan Bisa Terbentuk?

4 Oktober 2024   10:11 Diperbarui: 4 Oktober 2024   10:41 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awan adalah pemandangan yang sering kita lihat setiap hari, melayang di atas kepala dan memberikan kesejukan dari teriknya matahari, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Tapi, pernah nggak sih terpikir, bagaimana sebenarnya awan bisa terbentuk di langit? Apa proses yang membuatnya ada di sana?

Nah, untuk lebih mudah memahaminya, coba kita analogikan dengan eksperimen sederhana. Bayangkan kamu sedang memanaskan air di dalam panci yang tertutup. Ketika air mendidih, jika tutup pancinya dibuka, kamu akan melihat ada titik-titik air yang menempel di tutupnya. Ini terjadi karena air yang dipanaskan berubah menjadi uap air melalui proses yang disebut penguapan.

Saat uap ini bergerak ke atas dan menyentuh permukaan yang lebih dingin (seperti tutup panci), ia berubah kembali menjadi tetesan air melalui proses pengembunan. Nah, fenomena yang terjadi di panci ini mirip banget dengan proses terbentuknya awan di atmosfer.

Air di bumi, seperti air laut, sungai, atau danau, dipanaskan oleh matahari. Uap air yang terbentuk kemudian naik ke udara. Saat mencapai ketinggian tertentu, suhu di atmosfer yang lebih dingin membuat uap air ini mengembun menjadi titik-titik air kecil, yang kemudian berkumpul dan membentuk awan.

Awan itu sendiri bukan hanya kumpulan uap air, tapi juga mengandung partikel air dan es yang sangat kecil. Kalau butiran air ini sudah terlalu banyak dan besar, mereka akan jatuh ke bumi sebagai hujan. Dengan kata lain, awan adalah bagian penting dari siklus air di bumi yang memastikan hujan bisa turun dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain itu, awan juga berperan penting dalam menyebarkan panas di atmosfer. Panas dari daerah tropis seperti Indonesia akan disebarkan ke daerah yang lebih dingin, misalnya Eropa, melalui pergerakan awan. Jadi, selain mengekspor kelapa sawit, kopi, dan tenaga kerja, Indonesia juga bisa dibilang sebagai salah satu "pengekspor" awan ke seluruh dunia!

Jadi, awan terbentuk melalui proses alami yang melibatkan penguapan air di permukaan bumi, kemudian mengembun di atmosfer menjadi kumpulan titik-titik air. Selain berperan dalam siklus hujan, awan juga membantu menyeimbangkan distribusi panas di bumi. Sangat menakjubkan, bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun