Mohon tunggu...
Achmat Amar Fatoni
Achmat Amar Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

seseorang yang berusia 20 tahun yang mempunyai ketertarikan dalam menulis. Saya mencoba menuangkan hobi menulis saya di platform ini. Topik yang saya sukai adalah cerpen, lingkungan hidup, astronomi, sejarah dll. Semoga kamu suka tulisanku, Enjoy :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Seberapa dalam Kita Bisa Menggali ke Bumi?

3 Oktober 2024   09:41 Diperbarui: 3 Oktober 2024   09:42 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah nggak sih, kamu kepikiran seberapa dalam kita bisa menggali ke dalam bumi? Mungkin pertanyaan ini muncul saat kita kecil, melihat orang menggali lubang atau kuburan. Nah, saat ini, jawaban paling realistis adalah 12 kilometer. Itu adalah rekor pengeboran terdalam yang pernah dicapai manusia melalui proyek Kola Superdeep Borehole di Rusia pada tahun 1970.

Mungkin kedalaman ini terdengar biasa saja, tapi kalau kita lihat perbandingannya, sebenarnya cukup luar biasa. Coba bayangkan, Monas saja tingginya hanya 137 meter. Menara Eiffel dua kali lipat dari Monas, sementara Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, tingginya mencapai 828 meter. Bahkan Gunung Bromo dengan ketinggian 2,3 km atau Gunung Everest yang mencapai 8,8 km pun masih kalah dibandingkan kedalaman pengeboran ini. Bahkan titik terdalam di laut, Palung Mariana, hanya 10,9 km---masih lebih dangkal dari Kola.

Apakah Bisa Lebih Dalam Lagi?

Jadi, apakah kita bisa menggali lebih dalam dari itu? Secara teori, jawabannya bisa, tapi tantangannya banyak banget. Salah satu hambatan utamanya adalah suhu. Semakin dalam kita menggali, semakin dekat kita ke inti bumi, yang berarti suhu semakin panas. Di Kola Superdeep Borehole sendiri, suhunya mencapai 180 derajat Celsius di titik terdalam, dan itu sudah ekstrem banget. Bayangkan saja, kipas angin nggak bakal cukup untuk mengatasi panas di sana.

Selain itu, teknologi pengeboran yang ada sekarang juga belum cukup canggih untuk melawan suhu panas tersebut. Meski di masa depan teknologi mungkin bisa berkembang, biayanya pasti sangat mahal dan belum ada jaminan kalau penggalian ini akan menghasilkan sesuatu yang signifikan. Berbeda dengan eksplorasi luar angkasa yang setiap tahunnya selalu memberi terobosan baru, menggali lebih dalam ke bumi mungkin nggak se-"seksi" itu dalam hal inovasi.

Tapi, siapa tahu di masa depan, ketika teknologi sudah lebih murah, kita bisa terus menggali lebih dalam lagi. Tapi untuk sekarang, bayangkan bumi itu seperti apel, dan manusia baru berhasil menggores kulit apel tersebut. Artinya, kita masih jauh dari inti bumi.

Kesimpulan

Meski kita sudah berhasil menggali hingga 12 kilometer, perjalanan manusia untuk menembus lebih dalam masih panjang banget. Teknologi dan biayanya jadi tantangan utama, tapi siapa tahu di masa depan ada terobosan baru. Sementara itu, kita hanya bisa terus kagum pada betapa besar dan misteriusnya bumi yang kita tinggali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun