Mohon tunggu...
Dee Patria Adithana
Dee Patria Adithana Mohon Tunggu... wiraswasta -

Member of DPP AMPI, Law Bureau DPD Golkar Jak-Tim

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY, Galtieri, dan Soekarno

26 Agustus 2010   05:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:42 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapakah ketiga tokoh diatas ?

Ir.Soekarno dan SBY jelas kita ketahui karena mereka berasal dari tanah air kita sendiri yaitu Indonesia. Ir.Soekarno merupakan our founding father atau deklarator kemerdekaan kita. Beliau juga merupakan Presiden NKRI yang pertama. Sementara Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden kita yang terhormat, yang sudah memimpin bangsa kita sejak 2004 sampai 2014 nanti.

Namun siapakah Galtieri? Mungkin sebagian pembaca ada yang belum terlalu tahu mengenai sepak terjang pemimpin asal Argentina ini. Lahir pada tahun 1926, dengan nama Leopoldo Galtieri, adalah seorang pemimpin junta militer Argentina pada tahun 1981-1982.

Lalu apakah persamaan diantara ketiga tokoh tersebut ? Ya, ketiga tokoh tersebut melakukan konfrontasi dengan negara asing ketika kepopuleran mereka sedang menurun di dalam negri sendiri. Ir.Soekarno melakukan invasi terhadap wilayah Malaysia dengan menerjunkan PRT (Pasukan Reaksi Tjepat ). Hal ini dikarenakan kepopuleran Soekarno yang menurun di mata rakyatnya maupun para Perwira AD-nya. Kedekatannya dengan tokoh2 seperti Soebandrio dan Dipa Nusantara Aidit yang notabene merupakan tokoh PKI, merupakan salah satu penyebab menurunnya kepopuleran dan kepercayaan rakyat terhadapnya. Lalu Leopoldo Galtieri, pemimpin junta militer argentina mendapatkan kekuasaannya dengan melakukan kudeta terhadap Roberto Viola, merupakan "favorit" dari Presiden AS Ronald Reagan karena keberhasilannya membungkam komunis berkembang di negaranya. Namun dikarenakan korupsi dan konflik diantara para perwiranya sendiri, kepopuleran Galtieri menurun di mata rakyatnya. Untuk mendapatkan kembali dukungan dari rakyatnya Galtieri melakukan invasi ke Falkland Islands yang merupakan wilayah dari Kerajaan Inggris. Padahal Inggris sendiri merupakan negara pengimpor hasil pertanian terbesar dari Argentina.

Bagaimana dengan SBY ? Isu konflik dengan Malaysia terus-menerus dihembuskan, baik pelanggaran batas wilayah oleh kapal-kapal Malaysia, ataupun tindakan-tindakan Malaysia terhadap TKI kita disana. Yang membuat berbeda adalah SBY belum melakukan konfrontasi langsung dengan Malaysia. Ketika Pemerintahan SBY sedang menuai protes dari rakyat isu-isu itu pun kembali terhembus. Pada dasarnya rakyat dimanapun selalu menjadi satu suara ketika harus menghadapi ancaman dari luar, ditambah lagi mental bangsa kita yang terkadang mudah terprovokatif. Ada banyak alasan untuk SBY mengapa tidak melakukan teguran keras ataupun konfrontasi langsung dengan Malaysia. Pertama, mengutamakan jalan damai selalu harus menjadi prioritas dalam menghadapi konflik apapun. Kedua, Keterbatasan alusista TNI dan tidak ingin untuk menambah penderitaan rakyat dengan berperang. Ketiga, SBY mungkin akan melakukan konfrontasi langsung dengan Malaysia ketika Pemerintahannya benar-benar sudah tidak populer di mata rakyat.

Baik Soekarno, dan Galtieri mengalami kekalahan dalam perang yang mereka buat. namun itu tidak penting bagi mereka, karena esensi perang tersebut bukan kemenangan bangsanya, namun kepopuleran dan dukungan terhadap pribadi mereka dari rakyatnya. Bagi SBY sendiri, saat ini dukungan terhadapnya masih cukup, sehingga belum merasa perlu untuk menciptakan konflik dalam skala besar. Mungkin banyak yang berfikir bahwa Indonesia sedang dipermalukan oleh Malaysia, mungkin memang seperti itu, tapi siapa yang tahu isi hati sang Presiden kita.

Jadi siapa yaang lebih pintar, Malaysia atau SBY ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun