Jika boleh sedikit curhat, sebenarnya semakin hari, seiring bertambahnya tahun, saya sebagai seorang mahasiswa merasa bahagia. Bukan karena tanggal merah, atau uang saku banyak, itu sudah hal yang biasa untuk seorang pelajar, namun karena teknologi yang semakin hari semakin canggih. Bukan lagi dengan hitungan tahun melainkan saat ini perkembangan teknologi sudah menggunakan hitungan hari.Â
Di sadari ataupun tidak, perkembangan otak manusia saat ini yang begitu hebat salah satunya didukung oleh teknologi, namun sayangnya hal ini tidak dibarengi dengan budi pekerti yang oke pula. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda "yang terbaik di antara kalian adalah yang berakhlak paling mulia", dan perihal akhlak ini juga pernah disampaikan Abu Dawud dalam hadist riwayatnya "tidak ada sesuatu yang lebih berat timbanganya (pada hari kiamat) dari akhlak yang baik.
        Ah, ya sudahlah ya.. saya rasa pada zaman ini masalah atitude adalah hal yang sensitif bagi setiap orang. Seperti siang ini ketika beraktifitas seperti hari hari biasanya, saat makan siang saya bertemu dengan bapak tukang parkiran diwarung langganan dekat kampus, dan kebetulan saat itu saya bersama banyak teman. Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan siang itu,Â
ataupun dengan tukang parkir, teman dan warung nya, hanya saja ketika melewati bapak tukang warung salah satu teman saya secara tidak sengaja kena asap rikok si tukang parkir, dan jadilah teman saya yang cantik itu ngomel ngomel sambil tetap berjalan masuk dan lanjut di meja warung, hahaha.... ya begitulah perempuan, sekali ngomel jadilah rumus p x l x t.
        Saya berpikir, tentang canggihnya pabrik rokok saat ini yang dapat mengembangkan produknya semakin menarik dan semakin banyak diminati, terlebih dengan model rokok modern yang banyak diminati kaum remaja atau yang disebut dengan vapor. Sebenarnya masalah rokok ini adalah hal klasik dalam masyarakat, ada yang pro (perokok aktif) dan ada yang kontra (perokok pasif) nah, yang kasian ini mereka yang menjadi korban si perokok aktif. Saya sebagai perempuan sebenarnya bukan tidak suka dengan perokok seperti bapak tukang parkir tadi, namun seringnya para perokok ini tidak tau diri,Â
seolah olah dunia milik mereka. Mengapa demikian, mari kita tengok padatnya jalan raya, banyak orang orang merokok sambil mengendarai sepeda atau mobil yang kemudian dengan santai nya menghembuskan asap rokok  yang jelasnya terbanglah si asap rokok itu kepengendara sepeda motor yang dibelakang. Enak banget ya para perokok aktif itu, dengan santainya dan tanpa rasa bersalah merusak paru paru orang lain, tidak masalah sebenarnya merok di jalan asalkan telen sekalian asap sama apinya hehehe..
        Pada dasarnya setiap orang berhak untuk nyaman berada di temapt umum, dan bagi saya adalah sesuatu yang jangan dilewatkan untuk menengur para perokok yang tidak tau diri membuang asap rokoknya hingga mengganggu banyak orang. Tapi sebenarnya tidak jarang juga perokok yang cukup dewasa dalam merokok, tau tempat, tau situasi, dengan merokok ditempat yang sudah disediakan atau mereka akan menghindar jika disekitar mereka terdapat anak anak.Â
Tidak salah jika seseorang merusak diri mereka sendiri, karena badan mereka adalah hak mereka dan mereka tau dengan akibat dari perbuatan mereka. Namun tidakkah merasa berdosa mereka ketika mereka merusak hidup orang lain, perlahan lahan membunuh orang orang disekitar mereka dengan asap rokok yang mereka cintai? Saya rasa jika sudah begini rokok tidak hanya merenggut kesehatan namun juga perlahan lahan mematikan akal sehat.Â
        hidup ini akan semakin indah ketika kita mampu saling berbagi, dan menjaga satu sama lain. memandang dengan kasih orang orang disekitar kita, sekalipun kita tidak dipandang dengan cara demikian. namun sadarkah kita jika kelak tidak ada lagi orang orang terkasih disekitar kita maka hanya hati yang tulus yang akan menemani. mari hidup dengan sebaik mungkin, menjalani setiap detiknya dengan sesuatu yang positif, dan berusaha menjadi oarang yang bermanfaat bagi oarang lain. percayalah itu sanagt indah ...... Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!