"Katanya kau menodainya,"
aku berbisik.
"Kapan? Di mana?" balasnya.
"Aku tak pernah!!" ujarnya.
"Bohong! Semua orang tau kau,"
balasku.
"Tidak! Tak mungkin," mukanya kusut.
"Pasti! Tidak mungking tidak!"
tudingku.
"Aku 'hitam' tapi bukan berarti aku penoda !"
balasnya sengit.
"Bukan," ujarku lagi.
"Katakan !" alisnya mengkerut.
"Karna kau bukan pewarna,"
tutupku lalu pergi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!