Untuk yang suka wisata bahari pasti tidak akan melewatkan kesempatan untuk berkunjung ke Pulau Komodo. Tak dapat dipungkiri, Pulau Komodo adalah salah satu Pesona Indonesia yang paling populer. Nah, salah satu bagian dari Pulau Komodo yang tidak boleh terlewatkan adalah Pink Beach. Kenapa disebut Pink Beach? Tentu saja karena pasir pantainya yang berwarna merah muda (pink)!
Kunjungan ke Pink Beach waktu itu adalah bagian dari wisata snorkeling dan trekking ke Pulau Komodo. Malam sebelumnya, kami menginap di atas kapal di Gili Laba, pulau kecil di dekat Pulau Komodo. Pagi-pagi sekali kami berangkat ke Pulau Komodo supaya masih bisa melihat hewan-hewan yang dilindungi Pemerintah itu berjalan-jalan di hutan. Siangnya, barulah kami mampir ke Pink Beach. Kami tiba di Pink Beach sekitar jam 10:30 siang. Matahari bersinar terik di atas kami.
Karena Pink Beach tidak memiliki dermaga, maka kapal kami tidak dapat mendekat ke pantai. Kami harus menggunakan jasa kapal kecil yang memang sudah ada di sekitar situ untuk mengantar kami ke pantai. Biayanya dihitung per penumpang, jadi tidak terlalu membebani untuk grup tur yang anggotanya sedikit macam kami.
Waktu kami datang, bisa dikatakan tidak ada turis lain selain kami. Pantai yang indah itu serasa milik pribadi. Foto-foto yang dibuat pun terlihat seolah-olah pantai adalah halaman rumah belakang kami. Kami pun mondar mandir di tengah terik matahari, membungkuk-bungkuk untuk melihat detil pasir yang warnanya unik tersebut.
Ternyata, butir pasir di Pink Beach tidak seluruhnya berwarna merah muda seperti bayangan kami sebelumnya. Sebagian besar butir pasirnya lembut dan berwarna putih biasa, namun diantaranya terdapat butiran yang sedikit lebih besar dan berwarna merah. Warnanya pun sebenarnya tidak selalu sama; ada yang merah bata, merah terang, oranye tua, atau oranye muda. Kalau dari jauh, memang seolah-olah pasir pantai berwarna kemerahan.
Area Pink Beach tidak terlalu luas. Pantai ini dikelilingi bukit-bukit yang cukup tinggi. Sebelum snorkeling, kami trekking untuk melihat pemandangan Pink Beach dari atas bukit. Karena matahari bersinar terang, warna putihlah yang lebih banyak terpantul oleh pasir. Akibatnya, warna pink dari pasir tidak terlalu jelas. Hanya bagian yang basah kena air laut saja yang terlihat agak lebih kemerahan. Mungkin lebih afdol kalau ke sini waktu sunrise atau sunset.
Karena kami datang dari laut (menggunakan kapal), kami sempat kehilangan orientasi dan bertanya kepada guide kami, “Pak, Pink Beach ini masih di Pulau Komodo atau tidak?” Tentunya guide kami langsung menjelaskan bahwa Pink Beach sebenarnya bisa dicapai dengan jalan darat dari hutan tempat kami melihat komodo, namun tidak dianjurkan karena tidak aman. Jadi, bukannya tidak mungkin ada komodo terlihat di bukit-bukit di sekitaran Pink Beach. Hiiii ....
Setelah turun dari bukit, sudah pasti kami langsung nyemplung ke dalam laut dan snorkeling. Pemandangan bawah air di Pink Beach memang luar biasa. Selain lingkungan yang masih terawat dan alami, warnanya pun unik karena didominasi oleh warna merah dan oranye. Ada untungnya juga melakukan snorkeling di siang hari bolong begini, karena seluruh warna dapat terlihat dengan baik. Sayangnya kamera saya kurang canggih untuk dapat menangkap seluruh warna-warni terumbu karang.
Setengah jam kami wara-wiri di permukaan air sambil melihat keindahan dunia bawah laut Pink Beach. Berhubung mulai lapar dan kepanasan, kami memutuskan untuk menyelesaikan kegiatan kami dan kembali ke kapal. Aroma makan siang dari dapur menyambut kami yang kelaparan. Sekitar jam 11:45, kapal kami mulai berangkat menuju ke destinasi selanjutnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI