Mohon tunggu...
Dee Dinda
Dee Dinda Mohon Tunggu... -

♥ Happy Woman ♥ Photography ♥ PERSIJA ♥ Speak with my closed lips ♥

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Virus Hedonis Menyerang Mahasiswa Baru (?)

28 Juli 2013   21:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:54 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mahasiswa Baru ..

Jauh dari orang tua, merantau ke kota 'asing', belajar hidup mandiri, belajar me-manage keuangan, harus pintar bagi waktu (kapan tidur, garap tugas, nyuci, dsb), terlebih harus pintar nge-filter mana kawan mana lawan :))

Untuk soal keuangan, berbeda-beda. Ada yang dikirim per-minggu, per-bulan. Tergantung Big Boss dan mahasiswanya. Kalau tiap minggu pulang, uang saku dikirim tiap minggu. Ada pula yang tiap minggu pulang tapi uang sakunya per-bulan. Begitu juga sebaliknya, yang rumah jauh bisa per-minggu, bisa juga per-bulan.

Jauh dari rumah, jauh pula dari pengawasan orang tua. Bisa dibilang anak kost itu ya keluarga kecil bagi para perantau. Saling bantu, saling pinjam-meminjam, saling bukain pintu pagar kalau pulang telat. x))

***

Sebulan pertama menjadi mahasiswa baru biasanya disibukkan dengan kegiatan kampus, entah itu ospek, ikut UKM, pengenalan ini itu. Sebulan pertama itu juga sudah dimulai babak adaptasi. Bertemu dengan orang asing yang akan menjadi kawan serta lawan selama 4 tahun ke-depan. Biasanya sih, kalau di awal perkenalan anaknya sudah asik, enak di ajak ngobrol, easy going, bakalan langsung di-"tempel"-in terus :))

Adanya perubahan saat menjadi mahasiswa itu wajar, yang tadinya pakai seragam putih abu-abu mendadak kebingungan cari outfit yang sekiranya matching, yang tadinya sepatu kudu' item pake kaos kaki putih mendadak kalap cari flatshoes, wedges, heels atau sepatu sneakers, dan yang tadinya anak rumahan (jam 8 malam udah harus ada di rumah) mendadak jadi lupa waktu. Bak burung yang lepas dari sangkar kalau kata pujangga ~

Masih soal "kebutuhan sandang pangan", mahasiswa baru yang tidak pandai mengatur keuangan biasanya akan kebingungan. Mana yang harus dibeli lebih dulu, mana yang harus di-pending. Tergiur akan harga murah tapi kualitas minim akan menjadi incaran. Kalap begitu melihat barang-barang lucu dan unik (padahal seusai dibeli tidak digunakan). Terlebih yang biasanya nongkrong di-perpus sekolah, tempat les atau bimbel berubah haluan menjadi nongkrong di cafe, foodcourt atau tiap ada film keluaran terbaru langsung tancap gas ke bioskop.

Virus 'hedon' akan sejajar dengan virus korupsi. Benar?

Cuma sekedar sharing pengalaman teman-teman, ada yang nge-rengek ke orang tua bilangnya butuh buat beli buku literatur, buat les ini itu, buat praktikum ini itu. Nyata-nya? Uang kiriman orang tua akan dipakai buat beli outfit keren dan bermerk, buat rebonding - smoothing - facial - body treatment, buat ngotak ngatik motor atau mobil, beliin kado ulang tahun buat pacar kesayangan, dan yang paling unik buat modal "main saham" di internet. Untuk alasan yang terakhir ini saya kurang paham juga, soalnya ga sengaja nguping sih hahahaa :D

Miris ngeliat kelakuan mahasiswa yang seperti ini. Orang tua kerja banting tulang biar anaknya dapat gelar Sarjana - kerja mapan - hidup bahagia - bahagiain orang tua. Anaknya malah bingung, iya bingung cara ngabisin uang orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun