Beberapa waktu lalu, saya menemukan foto Gajah yang di-bantai secara sadis oleh oknum tertentu demi mendapatkan gadingnya. Yeah, as we know..Papagenk. Jujur, saya langsung speechless saat melihat foto tersebut. Bagaimana mungkin ada oknum yang bisa se-biadab itu membantai gajah? Lalu, secepat kentut..foto-foto pembantaian Papagenk mulai tersebar luas dan tanpa sensor! Iya, masih original dan no-edit kalau kata Pak Roy Suryo (dulu) tentang analisa foto asli dan bukan. Awalnya, saya melihat foto-foto tersebut di-upload oleh akun-akun berita, pecinta hewan dan akun official lainnya. Namun, lama kelamaan di-upload oleh orang biasa via FB, twitter, IG or whatever.. Yang saya sesalkan, foto tersebut masih berlumuran darah. Begitu sadis cara oknum tersebut membantai Papagenk. Beberapa kali saya melihat saja suka terbawa eneg. Kenapa tidak di-sensor dulu? Di televisi saja di-sensor. Bagaimana bila yang melihat anak-anak? Apalagi anak SD jaman sekarang sudah canggih. Tidak se-polos angkatan saya atau angkatan di bawah saya. Iya, canggih. Jaman saya dulu, benda paling canggih ya tamagochi. Entah yang lain. Kalau generasi sekarang ya sudah bawa smartphone. Tidak hanya foto Papagenk, pernah saya menemukan foto-foto absurd lainnya yang entah didapat darimana. Foto orang kulit hitam yang kecelakaan dan bagian mulut (maaf) hancur lebur. Penuh darah. Atau korban kecelakaan lalu lintas yang entah dimana dan kapan kejadiannya dijadikan Display Picture BBM atau di-upload begitu saja di social media. Ingat kecelakaan pesawat Lion Air di Denpasar? Saya tahu kecelakaan tersebut dari Display Picture BBM punya teman saya. Setelah itu baru googling. Baru selesai googling, eeh udah muncul aje nih foto Ultraman di samping pesawat. Alamaaakk..kreatif banget remaja Indonesia :D Pernah kawan saya mengomel karena ditegur oleh sahabatnya untuk tidak memasang foto-foto aneh korban kecelakaan atau apalah. Sahabatnya bilang, "lo cantik-cantik ko psycho sih?". Otomatis teman saya langsung nyap-nyap "Kalau ga mau eneg, ya ga usah lihat!" Aduuh mbak'e...kayak dirimu ga tau aja kalau orang Indonesia kepo. Mau tahuu banget. Hahahaha. Ya kan? Selama kata pengantar foto uploadnya menarik ya langsung di-lihat. Nyatanya apa yang di-caption dengan apa yang di-upload beda jauh. Mamam tuh kepo hahahahahaa :p Oke kembali ke topik. Mungkin selain foto kecelakaan dan sebagainya..ada object foto yang membuat saya miris (lagi). Saat ada foto-foto lucu tapi kalau di-teliti lebih baik menjelekkan orang berkulit hitam. Duuh, kreatifnya orang Indonesia selalu saja (kebanyakan) tidak pada tempatnya. Coba baca tulisan di foto ini deh sebagai penutup :'))
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H