Kamu, benar-benar cemburu?
Ya, memang, lalu kenapa?
Cemburu katanya sayang. Aku, senang. Tapi, aku tahu cemburu itu nggak enak. Pasti sesak.
Iya, bikin sesak. Iya, katanya sayang. Tapi cemburu kadang melenakkan.
Bagaimana bisa? Maksudku, kamu toh tahu siapa dia.
Entah. Tiba-tiba saja sudah begitu. Tidak marah, tenang saja.
Baguslah. Aku, tak pernah benar-benar tahu. Harus bagaimana menyikapi cemburu itu.
Kamu... pernahkah cemburu?
Harus dijawabkah? Boleh, aku pilih diam?
Enggak boleh.
Ehm.. Ya. Pernah. Cukup sering malah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!