Mohon tunggu...
Dee Dee Sabrina
Dee Dee Sabrina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://insideedee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dongeng Bertigadipa Bukan Fiksi Belaka

31 Mei 2010   06:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:51 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kronologisnya begini :

Sibegobego datang dan mengancam Bunga untuk meyerahkan Sibutarbutar. Setelah proses mediasi ternyata gagal, Sibodobodo datang dengan membawa dildo karet made in Cina berharga murah. Dugaan warga selama ini benar, si playboy kabel Bunga itu ternyata homo! Mendadak lidahnya terjulur melihat dildo karet yang dibawa Sibodobodo. Sibodobodo bilang akan menghadiahinya dildo itu bila dia memberitahu dimana Sibutarbutar. Bunga menawar, dia minta seorang laki-laki, dia mau yang asli! Sibodobodo tak kehabisan akal, dia bawa seorang pria tampan bernama Andi (ini nama sebenarnya ; red.) dan menyerahkannya sebagai barter. Bunga menerima dengan senang hati, kemudian membawa Sibegobego dan Sibodobodo ke tempat Sibutarbutar disekap.

Sesampainya disana ternyata Sibutarbutar benar dieksploitasi. Dia disuruh merekam acara masak pagi, tapi bukan dengan bikini, melainkan dengan mukena. Sibutarbutar melompat-lompat gembira. Dia senang Sibegobego dan Sibodobodo datang menyelamatkannya. Karena Sibutarbutar tidak suka terlalu lama pakai mukena, dia bilang tidak bisa pamer tato di tangannya.

Akhirnya semua pun berakhir bahagia. Bunga hidup tenang di pojok desa terpencil bersama Andi. Sibutarbutar pun kembali ke kehidupannya sebagai idola, sambil merencanakan operasi plastik agar tidak lagi disangka Miyabi. Sibegobego menemukan solusi untuk pacarnya yang ejakulasi dini, diam-diam dia menyimpan dildo karet murahan tadi. Sementara SIbodobodo yang mendadak tenar karena aksinya sebagai pahlawan, akhirnya berhenti kuliah dan beralih profesi membuka biro jodoh bagi orang-orang homoseksual.

Sibutarbutar, Sibegobego dan Sibodobodo pun terus berteman. Di warung Messenger kampung Maya mereka masih sering berjumpa dan menyampah. Selamanya mereka hidup bahagia sebagai bertigadipa.

Sekian.

Medan, 31 Mei 2010

Cerita diatas hanya fiksi belaka, apabila terdapat kesamaan tokoh dan kejadian, ITU DISENGAJA!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun