Allah tidak pernah tidur. Allah tidak akan menguji hambanya di luar kemampuan hambanya. Sesuai dengan janji-Nya, "Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan".
Saat itu juga saya bilang ke pemilik percetakam bahwa untung saja belum dicetak karna tanggal pernikahannya diundur belum pasti kapan. Kemudian saya meninggalkan pemilik percetakan yang keheranan. Tapi dibalik keheranannya pasti dia bersyukur keteledorannya kali ini malah menolong pelanggannya.
Selain berusaha menempuh jalan melalui pengadilan, saya dan mama juga berikhtiar melalui kedinasan tempat papa dinas. Setelah saya dan mama menghadap komandan militer kesatuan, akhirnya papa mau menjadi wali nikah dan mau bertemu dengan keluarga besan.
Malamnya pertemuan kedua keluarga digelar disaksikan oleh Kepala Provost.
Alhamdulillah akhirnya saya bisa menikah tanggal 7 November dan resepsi digelar tanggal 12 November. Acara berjalan lancar dan saya tidak perlu berhadapan dengan orangtua sendiri di pengadilan.
***
Pa, saya tidak bermaksud menjatuhkan namamu di tempat dinas. Saya hanya tidak ingin papa menanggung dosa besar karna menikahkan anak perempuannya adalah kewajiban bagi orangtua. Dan semoga papa dapat membuka mata siapa yang selama ini telah memfitnah saya, mama dan adik. Kamilah yang sayang papa dengan tulus hati.
***
Terima kasih atas dukungan keluarga dan semua pihak. Terutama catering da perias yang dapat memaklumi keadaan kami. Serta percetakan yang bisa menyelesaikan undangan dalam waktu 2 hari saat H-2 akad nikah. Dan juga komandan kesatuan militer yang telah membuka hati papa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H