Mohon tunggu...
Almira Annora
Almira Annora Mohon Tunggu... -

simplicity and honesty

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Syndrome “Malang Minggu”

21 September 2014   04:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:05 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1411221709799555698

Hai Mblo, mana suaranya? Masih sering nongkrong depan laptop dan bikin status galau gara-gara sindrom malam minggu? Santai Mblo, yang nulis sama jomblo-nya kok, jadi tulisan ini nggak bakal ngehujat para jomblo seperti biasa. Justru sebaliknya, tulisan ini akan membuat orang lain bertanya-tanya, sebenernya hina nggak sih jadi jomblo?

Oke… kita mulai golden ways ala-ala Mario Teguh kita malam ini dengan syndrome “malam minggu”.

Apa itu syndrome “malam minggu”? Oke… prepare yourself. This is kind of syndrome yang sering melanda para jomblo di malam minggu, malam dimana para jomblo sering jadi makhluk paling merana seduania. Kenapa? Karena di malam minggu, semua makhluk yang sudah berpasangan seolah-olah menjadi makhluk paling beruntung karena udah punya pasangan padahal sebenarnya enggak. Dan kenapa syndrome malam minggu harus dihapuskan? Karena syndrome malam minggu bikin malam kita nggak produktif, mblo. Malam yang seharusnya bisa kita pake dengan memperluas pergaulan dengan nongkrong bareng temen justru kita pake buat memperluas kegaulauan dengan update status menye-menye di medsos.

Oke mblo… now I’ll tell you why those people who have a couple isn’t lucky. But… hold your breath a second, I’ll tell you some fact about Jomblo.

1.Fakta pertama : jomblo sering merasa kesepian, apalagi di malam minggu karena itu kita beri nama syndrome “malam minggu”

2.Fakta kedua : banyak spesies berstatus jomblo ngomel di medsos dan berharap hujan dimalam minggu. Yang jadi pertanyaannya, ”apa semua itu perlu?”

3.Fakta ketiga : Jomblo paling senang pura-pura bahagia, meski sebenernya mereka enggak.

4.Fakta keempat dan yang terpenting : Jomblo sering tidak mau mengakui fakta bahwa mereka tidak memiliki pasangan alias jomblo, mereka lebih sering menggunakan kata single yang katanya juga sih lebih terhormat, padahal single dan jomblo cuma perbedaan istilah.

Okay… that’s some fact about Jomblo, now I’ll tell you why people who have a couple isn’t lucky. Sekilas sih ya… orang-orang yang punya pacar itu keren. Mereka bisa ngelakuin banyak hal yang nggak bisa dilakuin seorang jomblo. Contohnya nih, mereka bisa beli baju atau aksesoris couple, bisa majang foto berdua di medsos (Path, Instagram, Twitter, etc… etc…) dan mereka bisa majang status hubungan di facebook (“in relationshiop, engaged, married, bla… bla… bla…) sedangkan kita, Mblo? Jangankan masang status hubungan, punya barang couple aja nggak bisa.

But don’t worry, mereka nggak seberuntung kita, Mblo. Kenapa? Karena sometimes apa yang mereka pamerkan di medsos tidak seindah kenyataan yang mereka hadapi. Sering kali kehidupan para cewek yang udah punya pacar nggak sebahagia kalau dia lagi single, kenapa? Karena dia nggak bisa ngapa-ngapain, Mblo. Bayangin aja, dia mau ngapa-ngapain mesti izin sama pacar, keluar juga harus sama pacar dan parahnya lagi kadang main sama temen pun harus sama pacar. Belum lagi kalo pas berantem mblo, nangisnya semaleman belum lagi sakit hatinya seharian. Dan semua itu di perparah sama masalah yang numpuk puk puk. Hidup ini udah ribet mblo, jangan ditambah ribet. Punya pacar itu nambah masalah, bukannya memperingan masalah. Lihat aja cewek yang punya pacar, hampir tiap hari update status galau, ke kampus ataupun ke sekolah mata sembab gara-gara semaleman nangisin pacar yang nggak peka, belum lagi gigit jari kalo pas lihat temen-temennya lagi have fun tanpa takut dimarahin pacar gara-gara pacar cemburuan. Terus buat para cowok, punya pacar itu nambah kekangan. Bayangin ya… hidup kalian yang seharusnya fun yang bisa diisi dengan nongkrong di warnet sambil main game online sampe pagi, main PS, ngerokok dan nongkrong sama temen harus dikurangi bahkan hilang sama sekali gara-gara pacar. Kalian nggak bisa lagi ngerokok seenaknya gara-gara takut ketahuan pacar, kalian juga nggak bisa nongkrong di warnet atau pun kampus sampe malam-malam karena takut di omelin pacar dan kalian juga nggak bisa nongkrong sambil ngobrol ngalur ngidul sama sobat kalian gara-gara nganterin pacar. Ruwet kan? Belum lagi kalo pas nonton bola, kalian nggak bakal bisa konsen sepenuhnya nonton bola gara-gara sms pacar yang nggak bosen-bosennya nyasar di inbox kalian.

Oke… intinya sih nggak ngelarang orang buat punya pacar, tapi helloooowwww… mblo… udah nggak jamannya lagi syndrome malam minggu. Justru seharusnya kita bersyukur, dimalam penuh berkah yang terbebas dari beban tugas, sekolah ataupun kerjaan kita bisa bener-bener free tanpa ada orang lain yang ngomelin kita. Lagian nih ya mblo, punya pacar itu bukan untuk nambah masalah ataupun membatasi gerak langkah kita, punya pacar itu seharusnya bisa ngedukung kita, ngasih support buat bikin kita lebih baik dan makin maju, bukannya bikin mata sembab tiap pergi ke kampus.

So… think again, Mblo. Kita bukan makhluk paling merana di dunia, mereka juga bukan makhluk paling beruntung didunia. Tuhan menunda memberi kita pasangan untuk kebaikan kita. Bukankah Tuhan jauh lebih tahu apa yang baik dan tidak untuk kita semua? Jadi Mblo, nggak usah pake syndrome malam minggu lagi, kita buat malam minggu kita yang free dan bebas hambatan seperti jalan tol ini berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan negara. And mblo, don’t forget his words ”jomblo itu nggak dosa, justru dengan jomblo kita malah nggak nambah dosa” am i right, mblo?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun