Kemarin petang, ketika berjalan-jalan dengan teman kuliah, aku menemukan sebuah lapak kaki lima di jalan Sudirman Bogor yang menawarkan jajanan pasar. Ah, betapa senangnya.. bisa menikmati kembali makanan yang dulu membuatku tak sabar menanti kedatangan ibu dari pasar. Dari sekian jajanan pasar, yang paling kusuka adalah putu mayang, cethot, gethuk, bubur mutiara dan gempol plered. Tiada bandingannya, bahkan jajanan pasar periode berikutnya, semacam kroket, pastel pun tidak bisa mengalahkan kenikmatannya.
Jika zaman dulu, kita cukup membayar Rp 200,00 per bungkus putu mayang (isinya 3-5 putu), maka kini harganya Rp 1000 per satuan putu (jadi 5 putu di samping berharga Rp 5000). Hehehe, peningkatan harga yang cukup signifikan ya.. Jika dulu putu mayang cukup ditaburi parutan kelapa, maka sekarang dituangi cairan gula jawa. Jika dulu cukup dibungkus daun pisang yang mudah diuraikan tanah, maka kini dibungkus plastik kemasan yang tahan lama tak tahu sampai kapan. Hmm, dari sekian banyak jajanan pasar tradisional, mana yang paling anda suka..? (Dewi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H