Kehidupan para mahasiswa sungguh sangat berbeda dengan kehidupan sewaktu duduk dibangku sekolah. Tidak hanya perubahan dalam berinteraksi baik kepada teman maupun guru,gaya belajarnya pun juga berubah. Tetapi dalam artikel ini, perubahan yang akan disoroti adalah perubahan pola makan mereka.
Pola makan sangat menentukan kesehatan badan kita. Pola makan yang teratur serta gizi makanan yang memadai akan membuat tubuh lebih kebal terhadap penyakit. Namun sebaliknya, pola makan yang tidak teratur dan tidak diimbangi dengan nilai gizi makanan tersebut akan membuat badan rentan terhadap penyakit. Keteraturan dalam pola makan tergantung pada individu yang mampu mengontrol pola makannya disela-sela aktivitas mereka.
Mahasiswa yang notabene mempunyai banyak aktivitas mau tidak mau harus mampu mengontrol pola makan mereka. Pola makan sewaktu duduk dibangku sekolah biasanya sangat berbeda dengan mereka yang menjadi mahasiswa. Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan Nendy, mahasiswa di sebuah Perguruan Tinngi . Kegiatan Nendy sehari-hari sebagai mahasiswa rata-rata adalah kuliah, berorganisasi, dan mengerjakan tugas kuliah. Untuk jalan-jalan Nendy jarang melakukannya. Ketika hari aktif, jadwal Nendy sangat padat sekali sehingga dia tidak terlalu memperhatikan pola makannya.
“Sewaktu SMA saya makan 4-5 kali sehari, sekarang saat jadi mahasiswa hanya 1-2 kali sehari” ujar Nendy waktu ditemui dikantin kampusnya. Banyaknya aktivitas yang dijalaninya membuat pola makannya semakin tidak teratur, biasanya ada sarapan ketika manjadi mahasiswa Nendy jarang sarapan. Nendy juga mengakui adanya dampak dari pola makannya yang sekarang pada kesehatannya. Dia yang dulunya tidak mudah terkena penyakit, sekarang jasmani rentan penyakit seperti penyakit maag, batuk, dan flu. Bahkan ketika diperiksa ke dokter, Nendy terinfeksi lambung pencernaan. Pola makan tersebut juga mempengaruhi dalam proses belajarnya, asupan gizi yang kurang membuatnya tidak semangat (malas) untuk belajar.
Nendy juga memaparkan beberapa penyakit yang umumnya dimiliki oleh mahasiswa akibat pola makan yang kurang teratur seperti maag, tipes, penyakit kuning (hepatitis), flu, dan diare. Tidak hanya pola makannya saja yang mempengaruhi, asupan gizi, dan kebersihan peralatan serta tempat makan juga dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut. Untuk mencegah penyakitnya agar tidak kambuh, Nendy mengatasinya dengan “ngemil” atau makan-makanan ringan yang sehat, minum suplemen alami seperi juice buah, dan minum sari kurma serta memilih tempat makan yang bersih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H