Mohon tunggu...
Dee Shadow
Dee Shadow Mohon Tunggu... -

Esse est percipi (to be is to be perceived) - George Berkeley

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengoreksi Kekeliruan dalam Intisari Sidang Jessica

7 Oktober 2016   10:51 Diperbarui: 7 Oktober 2016   12:09 1937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tidak akan menyangkal pernyataan bahwa benar sekarang sedang hujan ketika faktanya menunjukkan bahwa saat ini sedang hujan. Hubungan langsung ini disebut dengan konsep kebenaran korespondensi.

Lalu bagaimana jika ada sebuah kotak di depan kita dengan tulisan merek alat elektronik terkenal? Apakah kita bisa menyimpulkan bahwa benar di dalamnya ada alat elektronik bermerk seperti yang tertulis pada kotak? Di sinilah pengikut kebenaran koheren mengklaim bisa menemukan kebenarannya melalui perangkaian fakta-fakta penunjang.

Tetapi tentu saja, dari contoh pertama dan contoh kedua, kerumitan pembuktiannya pasti akan terletak pada konsep kebenaran yang kedua. Sehingga, kerumitan itu adalah fakta juga yang tidak bisa disangkal dengan menggunakan alternatif lain.

Kembali ke kasus Jessica. Bagaimana hakim harus bertindak? Apakah bijaksana jika hakim mengabaikan semua fakta-fakta di pengadilan baik yang disampaikan oleh JPU atau pengacara untuk mencari kesederhanaan yang diklaim akurat melalui intuisi? Tentu saja jika intuisi itu akurat hakim tidak perlu bersusah payah mendengarkan keterangan saksi ahli sampai larut malam.

Dengan kata lain, persidangan Jessica bukanlah wilayah metafisik dan semua keputusan yang diambil adalah hasil dari penafsiran serangkaian fakta-fakta empiris seperti yang bisa dibaca dari tuntutan JPU yang “hanya” 20 tahun. Sehingga menyamakan kerumitan kasus Jessica ini dengan kerumitan klaim metafisik yang tercermin dari berbagai macam klaim agama yang membutuhkan penalaran koheren rasional metafisik adalah sebuah kekonyolan. Kasus Jessica bukanlah kasus klaim sektarian. Kasus Jessica adalah kasus empiris dan sepatutnya dan sudah menjadi sifat kebenarannya diperlakukan secara empiris juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun