Mohon tunggu...
Destie Soebandi
Destie Soebandi Mohon Tunggu... -

Simple, Pemberani tapi Cengeng.\r\n\r\nBlog : http://tentangjenkdestie.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

The Spritual Journey

14 Mei 2012   04:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah perjalanan pertamaku ke Tanah Suci Allah Makkah dan Madinah. Yuuppss...salah satu cita-citaku bisa terwujud, alhamdulillah. Allah memberikan kesempatan kepada aku dan Ibu untuk mengunjungi Tanah SuciNYA. Allah memang sungguh luar biasa baik kepadaku. Aku semakin yakin bahwa perihal menunaikan ibadah Hajji atau pun Umrah bukan perihal kemampuan materi. Tapi niat yang kuat dan lurus semata-mata kerena Allah SWT, selebihnya serahkan kepada Allah, Allah pasti berikan yang terbaik. Sekali lagi tugas kita hanya menguatkan dan meluruskan niat semata-mata karena Allah. Sangat-sangat tidak mudah memang ;') Alhamdulillah aku bisa mengajak Ibu bersama-sama menunaikan ibadah umrah. Dimana aku dan Ibu bisa saling menguatkan dan mengingatkan dalam beribadah. Tak terbayang betapa indahnya kalau ibadah hajji nanti bisa bersama-sama orang tua kembali. Inii sungguh kebahagiaan yang tak akan terbayar dengan tumpukan berlian sekalipun ketika Ibuku berkata "makasih ya dek, udah ajak ibu umrah...ibu seneng banget". WOW, ini yang aku bilang sukses!!! Sederhana sekali, bukan? Bisa membahagiakan orang-orang yang aku sayangi itu tak terbayangkan bahagianya dan aku ingin mengulangi kesuksesan ini!!! Ahhh...udah mulai lebay niihh... Hari keberangkatanku menuju Tanah Suci 22 Februari 2012, itu merupakan moment bersejarah yang akan selalu terbayang sampai tua nanti pasti. Sungguh, happy banget rasanya waktu itu. Pertama, karena itu adalah perjalanan pertama terjauhku untuk melintasi benua asia. Kedua, itu adalah merupakan perjalanan spiritualku bersama Ibu. That the greatest moment i ever had. Sampai-sampai saat pesawat yang aku naiki take-off dari Jakarta menuju Madinah hatiku bergetar begitu kencangnya dan tak terasa air mataku menetes sambil bertalbiyah 'Labbaik Allahuma Labbaiik....'. Ku genggam erat tangan Ibu sambil bersandar dibahunya, ku ulangi berkali-kali mengucap kalimat itu... 'Aku datang memenuhi panggilanMU yaa Allah...' [caption id="attachment_177000" align="aligncenter" width="300" caption="Masjid Nabawi"][/caption] Sesampainya di Madinah, melihat Masjid Nabawi aku tercengang, WOW prophet mosque...i'm here! Aku maksimalkan beribadah di Masjid Nabawi. Aku tak ingin menyia-nyiakan nikmat yang Allah berikan ini. Disetiap pintu masjidnya aku tercengang, sungguh indah masjid yang dibangun oleh Rasulullah itu. Bertemu dengan jutaan saudara-saudara muslim disana, Turki, Iran, Syria, India, Palestina, Malaysia, Indonesia dan juga warga negara lain menjadikan Masjid Nabawi penuh dengan lautan manusia. Rasanya tentram sekali bisa berhenti sejenak dari kesibukan pekerjaan yang menghabiskan waktuku di Jakarta, dan bertafakur. Mempelajari dari dekat rute-rute para pejuang Islam dan yang sangat penting adalah mengunjungi makam Rasulullah. Aku jadi semakin merasa bersyukur atas nikmat Islam yang Allah berikan. [caption id="attachment_177002" align="aligncenter" width="300" caption="Smile from Arafah"]

13369666671467057144
13369666671467057144
[/caption] Setelah 3 hari di Madinah kemudian perjalanan menuju kota Makkah, sore hari. Yess i'm ready to Makkah, bisikku dalam hati. Tak sabar ingin sekali melihat Ka'bah yang dijadikan Qiblat umat muslim. Sambil bertalbiyah sepanjang jalan, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 5 Jam dari kota Madinah akhirnya sampai juga di Masjidil Haram - Makkah AlMukarommah. Sesampainya di kota Makkah kami langsung melaksanakan ibadah Umrah kurang lebih pukul 01 : 00 s/d 03 : 00 dini hari (waktu setempat). Aku membayangkan, seandainya aku di Jakarta tak mungkin aku bisa sesemangat ini beribadah. Pasti aku lebih memilih tidur. Tapi kali ini beda, hatiku terus berdegup kencang ketika semakin mendekati Masjidil Haram sambil berucap 'Labbaik Allahuma Labbaiik....', 'Aku datang untuk memenuhi panggilanMU yaa Allah...'. Sinar yang terpancar dari Masjidil Haram sudah terlihat dari kejauhan, semakin dekat semakin kencang degup jantungku. Sampai akhirnya aku memasuki Masjidil Haram dan melihat Ka'bah...Subhanallah...Walhamdulillah...Walaaillahailallahuallahuakbar...tak kuasa aku menahan kekaguman dan air matapun mengalir dipipiku. Kemudian dengan semangat dan antusias yang tinggi aku, Ibu dan rombongan lainnya menjalani rangkaian Ibadah dari tawaf, shalat sunah di multazam, minum air zamzam, sa'i dari bukit safa - marwah dan tahalul. “Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati. Sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah 158). [caption id="attachment_177006" align="aligncenter" width="300" caption="Ka"]
13369678371699580199
13369678371699580199
[/caption] [caption id="attachment_177009" align="aligncenter" width="300" caption="Masjidil Haram"]
13369682831696803778
13369682831696803778
[/caption] Disinilah puncak Takjubku akan kebesaran Allah dalam perjalananku kali ini. Aku merasa seperti sangat dekat dengan Allah sang pemilik kehidupan. Sangat tidak ada artinya apa-apa aku tanpaNYA. Kuhabiskan waktuku 4 hari di kota Makkah untuk berdo'a, berdzikir atau hanya sekedar merenung, bertafakur di depan Ka'bah. Berkunjung ke beberapa tempat besejarah antara lain rumah tempat Rasulullah dilahirkan, memandang gua HIRA tempat dimana Allah menurunkan wahyu pertama, mengunjungi tempat dimana Adam dan Hawa dipertemukan dan tempat-tempat bersejarah lainnya. Hari terakhir di kota Makkah, untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan ke kota Jeddah. Rasanya sangat berat meninggalkan kota suci itu. Really hard to leave Makkah...aku menangis lagi saat tawaf wada' atau tawaf perpisahan dengan Ka'bah. Dalam do'aku berulang kali aku memohon... 'Rabb, ijinkan aku untuk kembali lagi ke tanah suciMU...'.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun