Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Salah Kaprah "Feminine Energy", antara Mitos & Realita

4 Februari 2025   13:57 Diperbarui: 5 Februari 2025   13:43 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Feminine Energy | Olahan pribadi by Canva

Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan seorang kenalan yang juga berprofesi sebagai pengacara. Kami sama-sama wali murid di sekolah yang sama. 

Namanya juga perempuan, kalau bertemu, ada saja yang dibahas. Mulai dari sekolah anak-anak sampai hal yang lagi ramai di media sosial. Nah, ini kami terhanyut dalam obrolan tentang feminine energy. 

Akhir-akhir ini media sosial saya ramai dengan postingan seorang influencer feminine energy. Dalam setiap postingannya dia sering membagikan konten tentang feminine energy. 

Namun, entah mengapa saya merasa ada yang janggal dengan beberapa postingannya. Misalnya, saat dia berbagi cerita tentang bagaimana cara mengaktifkan feminine energy demi kepentingan pribadi. Dicontohkan, nitipin koper saat check out hotel di resepsionis. Pakai suara yang lembut dan manja, biar dikabulkan permintaannya. Dan ternyata berhasil. Itu menurutnya adalah feminine energy. 

Lalu, ada lagi postingan tentang suami selingkuh, nggak masalah. Selama masih kasih uang belanja yang banyak. 

Masih soal selingkuh, kalau suami selingkuh, bisa jadi itu salah istrinya. Istrinya terlalu maskulin, kurang mengaktifkan feminine energy. 

Hmm, entah mengapa saya sebagai seorang perempuan sangat tidak berkenan dengan tiga postingan influencer itu. Saya jadi berpikir lebih dalam, apakah seperti itu feminine energy? 

Ini yang jadi bahasan pajang saya dengan pengacara cantik kenalan saya itu. Hingga akhirnya keresahan saya berlanjut dalam wujud tulisan ini. 

Konsep feminine energy semakin populer, terutama di media sosial. Banyak orang menganggapnya sebagai kunci untuk menjalani hidup yang lebih harmonis, menarik pasangan ideal, hingga mencapai kesuksesan. Namun, di balik popularitasnya, konsep ini sering disalahpahami dan bahkan dimanipulasi untuk mengekang perempuan.

Lalu, sebenarnya apa itu feminine energy, dan di mana letak salah kaprahnya? Mari kita kupas lebih dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun