Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 semakin dekat. Hari ini bahkan sudah masuk masa tenang. Siapa di masa tenang ini masih bingung mau memilih calon presiden yang mana?Â
Tenang, saya akan memberikan sedikit panduan. Bukan, bukan mengajak pembaca memilih salah satu calon, saya tidak sedang berkampanye.Â
Lagi-lagi, tulisan kali ini berangkat dari keresahan saya dalam menentukan siapa calon pemimpin yang terbaik untuk Indonesia di masa yang akan datang.Â
Saya adalah seorang ibu sekaligus konselor menyusui. Selama beberapa tahun terakhir iji, saya aktif di sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang menyusui.Â
Selama bertahun-tahun ini, saya berusaha membantu ibu untuk sukses menyusui. Tentunya banyak tantangan yang saya hadapi.Â
Berangkat dari pengalaman ini, saya berharap pemimpin Indonesia nantinya bisa mendukung ibu untuk sukses menyusui.Â
Capaian ASI Eksklusif di Indonesia
ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi. ASI adalah asupan gizi paling lengkap dan dibutuhkan oleh bayi. Tak hanya mengandung banyak nutrisi, ASI juga memiliki antibodi yang mampu menjaga daya tahan tubuh bayi agar tak gampang sakit.Â
Menyusui sejatinya adalah proses yang alamiah. Namun, dalam praktiknya tidak semudah itu. Beberapa tantangan dihadapi oleh ibu menyusui. Sehingga, beberapa ibu bahkan tidak bisa memberikan ASI eksklusif untuk bayinya.Â
ASI eksklusif adalah pemberian ASI atau air susu ibu untuk bayi sejak baru lahir hingga berumur 6 bulan tanpa digantikan oleh minuman serta makanan lain. Jadi dari usia bayi 0 - 6 bulan, bayi cukup hanya diberi ASI saja.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terkait capaian pelaksanaan intervensi spesifik atasi stunting, pemberian ASI eksklusif tercatat baru 7 provinsi yang telah mencapai target 75 persen di kuartal pertama tahun 2023. Sementara provinsi lain, belum mencapai target.Â
Salah satu alasan mengapa capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai target adalah kurangnya dukungan terhadap ibu menyusui. Sekalipun menyusui itu adalah hubungan antara ibu dan bayi, dukungan orang di sekitar sangatlah diperlukan. Keluarga, lingkungan kerja, tenaga kesehatan, bahkan pemerintah juga wajib memberikan dukungan kepada ibu menyusui.Â
Bentuk Dukungan yang Bisa Diberikan Oleh Pemerintah
Nah, berhubung tulisan hari ini berkaitan dengan pemilihan presiden, maka yang akan dibahas adalah dukungan seperti apa yang bisa diberikan oleh pemerintah untuk ibu menyusui?Â
1. Kebijakan Perlindungan Hukum
Presiden yang mendukung ibu menyusui harus mendorong pembuatan kebijakan yang melindungi hak-hak ibu untuk menyusui di tempat umum. Ini termasuk perlindungan hukum terhadap diskriminasi terhadap ibu yang menyusui di tempat kerja atau di ruang publik.
2. Pengaturan Tempat Kerja yang Ramah Laktasi
Penting bagi presiden untuk memperjuangkan kebijakan yang mewajibkan tempat kerja menyediakan fasilitas dan waktu yang memadai bagi ibu untuk menyusui atau memerah ASI. Kebijakan ini mencakup ruang khusus untuk menyusui atau memerah ASI, serta jadwal yang fleksibel untuk memungkinkan ibu untuk memberi ASI kepada bayi mereka.Â
3. Edukasi dan Dukungan Masyarakat
Presiden yang peduli terhadap ibu menyusui akan memperjuangkan program-program pendidikan dan dukungan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menyusui. Ini dapat mencakup kampanye publik, program pendidikan di sekolah-sekolah, dan dukungan kepada organisasi masyarakat yang berfokus pada promosi menyusui.
4. Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan
Penting bagi  presiden untuk memastikan bahwa semua ibu memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke pelayanan kesehatan yang mendukung menyusui. Ini termasuk akses ke konsultan laktasi, dukungan medis, dan bantuan keuangan untuk membeli perlengkapan menyusui yang diperlukan. Bisa juga akses terhadap daycare yang terjangkau dan berkualitas.Â
5. Memperjuangkan Kebijakan Pemberian ASI
Presiden yang peduli terhadap kesehatan ibu dan bayi akan memperjuangkan kebijakan yang mendukung pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi, seperti yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), misalnya memberikan cuti melahirkan selama 6 bulan dan tetap bagi ibu bekerja yang menyusui. Atau bisa juga tak hanya ibu yang diberikan cuti melahirkan, tetapi ayah juga.Â
6. Mendukung Penelitian dan Inovasi
Penting bagi presiden untuk mendukung penelitian ilmiah dan inovasi dalam bidang menyusui. Ini termasuk investasi dalam penelitian tentang manfaat menyusui, pengembangan teknologi yang memudahkan ibu menyusui, dan dukungan kepada para ilmuwan dan peneliti yang bekerja dalam bidang ini.
Janji Kampanye Calon Presiden 2024 Tentang Anak, Hamil, dan Cuti Melahirkan
Berhubung kita sedang mencari tahu siapakah calon presiden yang mendukung ibu menyusui, maka mari cermati janji kampanye calon presiden 2023 yang berkaitan dengan anak, hamil, dan cuti melahirkan.Â
Berikut adalah janji calon presiden 2024 yang saya rangkum dari berbagai sumber, kebijakan tertarik anak, hamil, dan cuti melahirkan.Â
Anies - Cak Imin
Program "Indonesia Ramah Ibu dan Anak" yang menjamin implementasi cuti hamil dan melahirkan untuk ibu serta menghadirkan cuti untuk ayah.Â
Mewujudkan tempat penitipan anak (day care) berkualitas dan terjangkau, serta menghadirkan ruang laktasi di setiap ruang publik.Â
Menekan angka kematian ibu dan bayi.Â
Prabowo-Gibran
Menambahkan Kartu Anak Sehat yang dimasukkan dalam program jaminan sosial dan kesehatan sebagai penanggulangan stunting.Â
Mencegah terjadinya stunting pada anak Indonesia dengan program Gizi Seimbang dan gerakan EMAS (Emak-Emak dan Anak Minum Susu).Â
Ganjar - Mahfud
Menambah cuti melahirkan baik ibu dan ayah dengan upah serta tunjangan 100 persen.Â
Memperbanyak penitipan anak yang berkualitas, baik di sektor formal maupun informal.Â
Menjamin peran laki-laki dalam rumah tangga, dengan memperkuat posisi dan memberikan dukungan di berbagai bidang.Â
Penutup
Memilih presiden yang mendukung ibu menyusui bukan hanya tentang memilih pemimpin yang peduli terhadap kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga tentang memilih pemimpin yang memahami pentingnya memberdayakan perempuan dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi semua anggota masyarakat.Â
Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria di atas dan mencermati janji kampanye para calon presiden 2024, kita dapat memilih mana yang mendukung ibu menyusui. Pilihan kita dalam pemilu nanti berkontribusi  dalam membentuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H