Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Perempuan Jangan Golput, Pilih Calon Pemimpinmu di 2024

10 Februari 2024   10:47 Diperbarui: 10 Februari 2024   17:24 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dibuat penulis dengan Canva

Burden atau beban tugas ganda yang seringkali kali dialami oleh perempuan, antara mengurus rumah tangga, keluarga, dan karier, bisa membuat partisipasi dalam proses politik menjadi kurang prioritaskan. Ketidakmampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya untuk terlibat dalam pemilihan bisa menjadi faktor penentu bagi banyak perempuan.

3. Ketidakpuasan Terhadap Calon yang Ada

Perempuan seringkali merasa tidak memiliki pilihan yang memadai di antara calon yang tersedia. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada kandidat yang secara khusus mewakili nilai-nilai atau kebutuhan mereka, atau bahwa semua kandidat memiliki rekam jejak yang kurang memuaskan.

4. Rasa Putus Asa Terhadap Politik

Beberapa perempuan mungkin merasa bahwa partisipasi politik tidak akan menghasilkan perubahan yang signifikan dalam kehidupan mereka.

Terlebih lagi, perempuan mungkin merasa bahwa sistem politik di negara mereka korup atau tidak dapat dipercaya, sehingga memilih golput sebagai bentuk protes terhadap ketidakpuasan mereka terhadap sistem politik yang ada.

5. Hambatan Struktural

Adanya hambatan struktural, seperti kurangnya akses terhadap tempat pemungutan suara yang aman, transportasi yang tidak memadai, atau pembatasan hukum terkait identitas gender, juga dapat menjadi faktor yang menghambat partisipasi politik perempuan.

6. Tidak Mendapatkan Informasi yang Memadai

Kurangnya akses terhadap informasi tentang calon dan isu-isu politik, terutama di daerah yang terpencil atau dengan tingkat pendidikan yang rendah, bisa membuat perempuan merasa tidak yakin atau tidak berdaya untuk membuat keputusan yang terinformasi.

Alasan Perempuan Jangan Golput

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun