Akhir-akhir ini circle sekitar saya sadang tidak baik-baik saja! Beberapa dari mereka telah mengakhiri pernikahannya. Atau beberapa diantaranya sedang di ujung tanduk. Tinggal tunggu waktu untuk bubar. Miris.Â
Ada yang sudah belasan tahun menikah dan memiliki banyak anak, eh sudah bubar jalan. Ada juga yang gembar-gembor di media sosial tentang masalah rumah tangga yang pelik, eh tetap bertahan. Pun ada yang bolak-balik umbar kata cerai, eh besoknya sudah posting foto mesra.Â
Membaca kisah pernikahan mereka di sosial media membuat saya ikut merinding. Sekaligus menjadi bahan refleksi.Â
Memang pernikahan adalah ibadah terpanjang. Namanya ibadah, tentu ada cobaannya. Dan tentunya cobaan inilah yang harus dihadapi bersama.Â
Beragam cerita rumah tangga orang lain yang nampaknya penuh cobaan itu membuat saya semakin meyakini bahwa kita perlu menikah dengan orang yang tepat! Seumur hidup terlalu lama untuk dihabiskan dengan orang yang salah.Â
Pentingnya menikah dengan orang yang tepat
Menikah dengan orang yang tepat itu tak sekadar kata-kata klise, lho. Namun benar adanya. Pernikahan tak selalu berjalan mulus. Pasti ada drama yang menyertai. Jika kita menikah dengan orang yang tepat, pasti setiap drama akan dilalui bersama. Kerja kelompok tentu lebih cepat daripada kerja sendirian kan?Â
Begitu juga dalam menghadapi masalah rumah tangga. Kalau salah satu pihak cuci tangan, duh yang hancur pihak lainnya. Lalu lama kelamaan pernikahannya juga hancur.Â
Jika kita menikah dengan orang yang tepat, pernikahan jadi sumber kebahagiaan. Nggak ada yang salah jika ada yang ingin menikah untuk bahagia.Â
Iyalah, kalau sendiri sudah bahagia tentu berdua harusnya lebih bahagia, ya. Kalau menikah dengan orang yang tepat, pernikahan menjadi sumber kebahagiaan.Â