Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kembali Belajar dari Rumah? Jangan Khawatir, Simak 6 Kunci Sukses Dampingi Anak Belajar dari Rumah

3 Januari 2021   20:25 Diperbarui: 3 Januari 2021   21:51 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar dari Rumah | Olahan Pribadi

Tak terasa besok anak-anak harus kembali belajar dari rumah. Sudah sejak Maret 2020, anak-anak harus belajar dari rumah. Pandemi virus Corona COVID-19 membuat sekolah daring menjadi solusi terbaik. Sekolah daring membuat proses pendidikan tetap berjalan tanpa harus khawatir anak-anak tertular virus yang belum ada obatnya ini.

Beberapa sekolah di daerah-daerah tertentu sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Namun lebih banyak yang masih belum bisa melakukan pembelajaran tatap muka, sekolah anak-anak saya masih tetap melakukan pembelajaran secara daring.

Kendala Belajar dari Rumah

Di awal-awal melakukan pembelajaran dari rumah, saya akui banyak kendala-kendala yang saya hadapi. Dan memang kendala-kendala tersebut juga dialami para orang tua lainnya. Mungkin kami mengalami yang namanya culture shock. Selama ini anak-anak belajar di sekolah, urusan pendidikan lebih banyak diserahkan ke guru dan sekolah.

Tapi saat pandemi seperti ini, semuanya berubah. Anak-anak belajar dari rumah. Orang tua mejadi fasilitator pendidikan saat belajar di rumah. Orang tua mendampingi anak saat belajar dari rumah. Ini menjadi hal yang baru, tentu butuh proses adaptasi.

Kendala-kendala yang dihadapi saat mendampingi anak-anak belajar di rumah, antara lain :

1. Pembagian worksheet yang tidak sesuai jadwal
Dulu diawal-awal sekolah dari rumah bayak guru yang terlambat membagiakan worksheet. Harusnya worksheet di bagi di jam sekolah berlangsung, tapi ada guru yang membagikannya saat malam hari.

Tentu ini menghambat proses belajar dari rumah. Anak menjadi tidak bisa tepat waktu saat proses belajar. Harusnya anak belajar di jam sekolah. Saya maklum, mingkin guru-guru juga masih harus beradaptasi dengan sistem sekolah daring ini.

2. Perubahan jadwal yang mendadak
Selama belajar dari rumah, guru menerangkan pelajaran melalui aplikasi video conference, yang paling banyak dipakai sih ZOOM. Bisanya guru sudah membagikan jadwal ZOOM sehari sebelumnya, tapi ada juga guru yang baru memberitahu sepuluh menit sebelum ZOOM berlangsung. 

Tentu ini sangat merepotkan orang tua, orang tua jadi tidak punya waktu untuk mempersiapkan, apalagi jika kedua orang tua harus bekerja di luar rumah.

3. Gangguan sinyal
Saat pembelajaran secara daring, internet menjadi kebutuhan yang utama. Diawal-awal dulu saat pembelajaran daring berlangsung banyak guru yang terputus video conference nya, ini karena sinyal. Tentu ini menjadi kendala tersendiri bagi proses pembelajaran. Gangguan sinyal menjadi kendala yang paling sering dihadapi saat sekolah daring.

Kunci Sukses Dampingi Anak Belajar dari Rumah
Di semester genap ini tentu kita semua ingin lebih sukses mendampingi anak belajar dari rumah. Sudah sembilan bulan proses belajar dari rumah ini berlangsung, tentu kita sudah punya banyak pengalaman. Berikut 8 kunci sukses dampingi anak belajar dari rumah.

1. Selesaikan urusan domestik
Saat anak-anak belajar dari rumah, ibu yang paling banyak berperan sebagai fasilitator anak belajar dari rumah. Ibu yang mendampingi anak-anak saat proses sekolah dari berlangsung.

Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu. Secara tidak langsung, tugas yang diemban ibu pun bertambah.

Kunci sukses pertama saat mendampingi anak belajar dari rumah adalah para ibu harus menyelesaikan urusan domestik terlebih dahulu. Pastikan sebelum jam sekolah anak dimulai, semua tugas-tugas domestik ibu sudah selesai. Jadi saat mendampingi ibu bisa mindfull, tidak lagi kepikiran masakan yang belum matang ataupun baju yang belum dijemur.

2. Pantau jadwal
Jangan lupa untuk selalu memantau jadwal belajar anak sehari sebelum pembelajaran berlangsung. Pahami dulu apa yang akan dipelajari anak. Ajak anak menyiapkan semua keperluan sekolahnya di malam hari. Agar saat pembelajaran dimulai, semua sudah siap.

3. Tumbuhkan kedisiplinan pada anak
Ajak anak untuk berperilaku disiplin. Saat jam-jam sekolah maka yang harus dilakukan anak ya belajar. Meski tidak pergi ke sekolah, anak bukan berarti libur. Melainkan sedang melakukan pembelajaran dari rumah.

Anak yang tetap disiplin meski belajar dari rumah akan membuat proses belajar menjadi lancar. Anak akan fokus menyimak penjelasan gurunya. Anak juga akan segera menyelesaikan semua tugas-tugasnya.

4. Ciptakan suasana
Saat belajar dari rumah, ciptakan suasana yang mendukung. Buat ruang belajar anak senyaman mungkin. Atur sirkulasi udaranya dan pencahayaannya.

Selain itu meski tidak diminta oleh guru, tetap pakaikan anak seragam sekolahnya. Ini akan membuat anak semakin sadar bahwa dia sedang sekolah meski dari rumah.

Susana yang mendukung seperti ini akan membuat anak nyaman saat belajar dari rumah. Mereka pun bisa tetap fokus belajar.

5. Jalin komunikasi efektif
Saat belajar dari rumah, orang tua menjadi perpanjangan tangan guru dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, menjalin komunikasi efektif antara orang tua dan guru adalah suatu keharusan.

Jangan ragu bertanya pada guru bila ada hal yang belum dimengerti saat mendampingi anak belajar dari rumah. Begitu juga bila ingin menyampaikan masukan pada guru, sampaikan dengan cara yang baik.

Komunikasi efektif bisa menjadi dasar terjalinnya kerjasama yang baik antara orang tua dan guru. Belajar dari rumah memang membutuhkan sinergitas antara orang tua dan guru, agar anak bisa belajar dengan efektif.

6. Siapkan perlengkapan pendukung
Belajar dari rumah yang lebih banyak dilakukan secara daring, membutuhkan berbagai perlengkapan pendukung. Tak hanya buku dan alat tulis saja, tapi juga gawai dan jaringan internet.

Agar proses belajar dari rumah bisa berjalan lancar, pastikan semua perlengkapan pendukung sudah siap. Sediakan gawai yang memadai dan juga pastikan jaringan internet di rumah stabil.

Demikian 6 kunci sukses dampingi anak belajar dari rumah. Semoga semua tips ini bisa membantu anda untuk dalam mendampingi anak belajar dari rumah.

Atau jika anda punya tips lainnya jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar ya.

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun