Adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi virus COVID-19Â ini sangat diperlukan. Saat ini kita sudah memasuki era new normal. Dimana kita perlu menerapkan pola kebiasaan baru dalam menghadapi COVID -19 ini.
Pandemi COVID -19
Pandemi COVID 19 ini sudah tujuh bulan terakhir melanda Indonesia. Berdasarkan data terkini, sampai tanggal 3 Oktober 2020, jumlah penderita positif COVID-19 di Indonesia ada 299.506 orang, sembuh 225.052 orang dan 11.055 orang meninggal.
Coronavirus Disease - 2019. Coronavirus Disease - 2019 (COVID-19) adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini disebabkan oleh Infeksi Servere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2).
Gejala virus ini antara lain :
- demam > 37,3 derajat celcius
- batuk, pilek
- gangguan (sesak) pernapasan
- sakit tenggorokan
- letih, lesu
Penularan virus ini bisa melalui droplet, kontak pribadi misalnya berjabat tangan dan juga melalui sentuhan terhadap benda-benda atau permukaan yang sudah terkena virus, kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
Adaptasi Kebiasaan Baru

Adaptasi kebiasaan baru ini bertujuan memberikan perlindungan kesehatan bagi individu dan masyarakat. Selain itu juga menciptakan kehidupan yang lebih bersih, lebih sehat dan lebih taat.
Adaptasi kebiasaan baru ini harus ditetapkan di semua tatanan masyarakat. Mulai dari satuan pendidikan, tempat ibadah, pasar, tempat kerja dan tempat umum lainnya seperti kendaraan umum.
Adaptasi kebiasaan baru itu apa saja sih emangnya? Adaptasi kebiasaan baru itu disebut juga 3M.
- Memakai masker
- Mencuci tangan
- Menjaga jarak
Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru di Masyarakat
Lalu bagaimana penerapan adaptasi kebiasaan baru di masyarakat? Sudahkan semua lapisan masyarakat menerapkan 3M ini dalam kehidupannya?
Berdasarkan data survei online Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Litbangkes, Â 2020 :
- 93,40% menggunakan masker
- 1,20% tidak menggunakan alat pelindung
- 54,29% selalu jaga jarak (31,92% menyatakan sering ; 12,42% kadang-kadang dan sisaanya 1,37% menyatakan jarang/tidak pernah)
- 91,67% menyatakan mencuci tangan dengan sabun
Wah ternyata kebiasaan baru 3M ini belum sepenuhnya diterapkan oleh masyarakat secara optimal ya. Sayang sekali, padahal 3M ini bisa mencegah kita dari penularan COVID 19 dan membuat kita tetap bisa berkarivitas meski ditengah pandemi.
Pentingnya Moral Virtue

Salah satu narasumbernya adalah akrab disapa bunda Romi. Bunda Romi ini adalah seorang psikolog ternama. Bunda Romi, menjelaskan bahwa salah satu faktor yang membuat masyarakat belum bisa disiplin menerapkan adaptasi kebiasaan baru adalah karena rendahnya moral virtue.
Moral virtue adalah hasil dari kebiasaan (habit) dan merupakan bagian dari karakter bukan hasrat (passion) maupun kapasitas. Moral virtue ini menjadi faktor internal yang mempengaruhi individu untuk melakukan sebuah tindakan, termasuk disiplin menerapkan pola kebiasaan baru.
Menurut bunda Romi, beberapa moral virtue yang harus dimiliki agar bosa disiplin menerapkan adaptasi kebiasaan baru adalah :
1. Empati :Â Kemampuan memahami perasaan orang lain
2. Hati Nurani :Â Suara hati yang menyuarakan mana yang benar dan salah
3. Kontrol diri :Â Kemampuan mengendalikan dorongan dan berpikir sebelum bertindak
3. Â MenghargaiKemamuan memperlakukan dan menganggap orang lain berharga
4. Kebaikan :Â Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain
5. Tenggang rasa :Â Penghargaan terhadap perbedaan kualitas tiap individu
6. Keadilan : Kemauan memperlakukan orang lain secara layak
Moral virtue ini menjadi hal yang penting untuk terus ditingkatkan agar membantu individu bisa disiplin menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
Jadi mari bersama-sama meningkatkan moral virtue dalam diri kita masing-masing. Moral virtue ini nanti akan membantu kita untuk selalu disiplin menerapkan adaptasi kebiasaan baru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI