Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Samber THR Kompasiana, Iklan Ramadan yang Selalu Ditunggu dan Paling Berkesan

6 Mei 2020   07:11 Diperbarui: 6 Mei 2020   07:13 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau ditanya, apa iklan Ramadan yang paling berkesan, saya mantap menjawab ; Iklan Samber THR Kompasiana! Iklan ini tak hanya berkesan, tetapi juga selalu ditunggu. Tak hanya oleh saya, tetapi juga oleh Kompasianer lainnya, iya kan?

Keresahan Grup SAMBER THR

Hari Rabu, 22 April 2020 ada pesan masuk di WAG (WhatssApp Group) SAMBER THR. Sebelum saya cerita apa pesannya, saya mau memperkenalkan WAG Samber THR dulu ya. Jadi WAG Samber THR adalah wag yang dibuat tahun lalu. Pencetusnya Mbak Avy, senior Kompasiana sekaligus salah satu blogger panutan saya. 

Mbak Avy, sengaja membuat grup ini agar kami yang ikutan Samber THR Kompasiana bisa saling mendukung. Selain mbak Avy dan saya, ada juga beberapa kompasianer lainnya seperti mas Hadi, mas Habibie, mbak Sri Subekti, mbak Tami dan mas Sehariadi. Kami pun saling mendukung sampai hari ke 33 Samber THR Kompasiana tahun lalu.

Setelah event Samber THR berlalu, grup tetap ada. Kami juga saling mendukung untuk setiap artikel di Kompasiana yang kami tulis. Makanya grup tetap ada hingga tahun ini.

Nah kembali ke pesan mbak Avy. Selain mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa, di pesannya mbak Avy bertanya-tanya tentang Samber THR Kompasiana tahun ini. Kenapa kok hingga H-2 Ramadan, iklan Samber THR Kompasiana belum ada. Padahal dulu sebelum puasa sudah mulai menulis.

Kami yang ada di grup juga bertanya-tanya. Bahkan mas Hadi pun sudah menulis, judulnya "Ramadan Tanpa Keseruan Menulis Samber THR". Ternyata nggak hanya mbak Avy yang rindu, mas Hadi juga. Dan kami semua yang di grup juga rindu. Rasanya kok kurang semarak jika Ramadan tanpa menulis Samber THR, hehe.

Pengalaman Samber THR 2019

Saya kembali terkenang Samber THR tahun lalu. Betapa saya yang pemula ini akhirnya bisa menulis full 33 hari. Bahkan ditengah kondisi yang sangat sulit.

Saat lebaran hari kedua, saya sekeluarga memgalami kecelakaan. Motor yang kami kendarai jatuh berguling-guling diatas jalan by pass Mojokerto. Saat itu kami berempat hendak mudik ke Mojokerto.

Diantara kami berempat yang paling parah adalah si bungsu. Dia berada di gendongan yang menempel di dada saya, saya terpental jauh. Dia juga ikut berguling-guling. Beruntung saat jatuh saya masih sadar dan reflek menutup kepalanya dengan tangan saya. Si bungsu tak memakai helem. Tapi pelindung kepalanya berlapis. Mulai dari kerudung, hoodie jaket dan topi gendongan. Meski tangan saya juga mendekap kepalanya, kepalanya tetap tergores dan ada retak sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun