Mulai tanggal 10 Juni 2019 kemarin, pendaftaran SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) resmi dibuka. Peserta dapat mendaftar SBMPTN dengan menggunakan hasil nilai UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) yang telah digelar bulan Mei lalu. Pendaftaran SBMPTN ini akan berlangsung hingga tanggal 24 Juni 2019.
Saat pendaftaran SBMPTN peserta diminta memilih jurusan kuliah yang diminati. Khusus untuk jurusan soshum, tentu Akutansi dan Hubungan Internasional masih menjadi pilihan favorit. Selain itu biasanya yang dipilih adalah jurusan Komunikasi, Psikologi dan Hukum. Makanya jurusan-jurusan tersebut membutuhkan nilai yang sangat tinggi. Peluangnya juga terbatas.
Bagaimana dengan jurusan bidang soshum lainnya? Misalnya Sosiologi. Bagaimana prospek jurusan ini? Mau kerja apa lulusan Sosiologi?
Kemunculan Sosiologi
Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius artinya kawan, logos artinya ilmu. Jadi sosiologi adalah ilmu tentang kawan. Atau secara harfiah, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat.
Kemunculan sosiologi dimulai pada  awal abad ke 19. Istilah sosiologi pertama kali dimunculkan pada tahun 1842. Adalah Auguste Comte seorang ilmuwan Perancis yang pertama kali mencetuskannya. Maka Comte pun diangkat sebagai bapak sosiologi.
Sosiologi lahir karena para ilmuwan di Eropa menganggap perlu mempelajari masyarakat secara khusus. Bagaimana kondisi masyarakat akibat perubahan sosial yang terjadi pada waktu itu.
Dengan masyarakat sebagai obyek pembelajaran, maka sosiologi dianggap mampu menjadi jalan keluar menghadapi permasalahan sosial yang ada. Sosiologi memiliki kegunaan untuk :
1. Untuk Pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.
2. Untuk Penelitian
Tanpa penelitian dan penyelidikan sosiologis tidak akan diperoleh perencanaan sosial yang efektif atau pemecahan masalah-masalah sosial dengan baik.
Prospek Jurusan Sosiologi
Beberapa waktu lalu, seorang murid mengungkapkan keinginannya untuk memilih jurusan sosiologi. Namun, orangtua tidak mendukung. Menurut orangtuanya, prospek kerja lulusan sosiologi ini nggak jelas. Maklum kalau lihat info lowongan kerja, pasti yang ditulis kebanyakan Akutansi, Komunikasi, Hukum dan Psikologi. Jarang ada lowongan untuk jurusan sosiologi.
Saya memahami ini. Dulu, awalnya orangtua juga tidak mendukung saya untuk mengambil jurusan ini. Tapi kecintaan saya terhadap penelitian membuat saya mantap memilih jurusan ini. Bahkan dengan piagam kejuaraan lomba karya tulis ilmiah lah yang mengantarkan saya di terima di jurusan ini tanpa tes. Kuliah di PTN favorit tanpa tes, sungguh anugerah luar biasa.
Tak hanya peneliti, banyak pilihan karir bagi lulusan sosiologi. Diantaranya :
1. Lembaga Pemerintahan / PNS
Lulusan sosiologi masih sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk menjadi pegawai negeri sipil baik yang berhubungan langsung dengan dunia sosiologi maupun yang tidak berhubungan secara langsung. Seperti Kementrian Sosial, Dinas pendidikan, Dinas Kependudukan dan masih banyak lagi.
Kalau saya, bermimpi bisa jadi PNS di lingkungan LIPI. Dulu saat masih fresh graduate ikut seleksi LIPI. Masuk sampai tahap terakhir, di posisi 5 pelamar terakhir. Dari lima dipilih satu. Sayangnya belum jodoh jadi pegawai LIPI, hehehe.
2. Konselor
Kemampuan memahami masyarakat membuat lulusan sosiologi bisa menjadi konselor. Sebagai konselor, sarjana sosiologi bisa  membantu dalam mengeksplorasi perasaan emosi yang berhubungan dengan pengalaman hidup sehingga membantu klien untuk merefleksikan mempertimbangkan cara lain yang baik dalam melakukan sesuatu.
Baca juga: 5 Rekomendasi Jurusan Kuliah Teknologi, Ternyata Banyak Bidangnya!
3. Human Resource
Lulusan sosiologi juga berpotensi untuk berkarier sebagai Human Resource atau HR. Sama-sama mempelajari tentang manusia, lulusan Sosiologi bisa memiliki pemahaman seputar berbagai sisi manusia kerja serta menganalisa masalah dan solusi di tempat kerja. Hal tersebut tentunya akan sangat berguna bagi divisi HR di perusahaan!
4. Konsultan
Sarjana sosiologi juga bisa menjadi seorang konsultan. Baik konsultan di instansi pemerintahan maupun perusahaan.
Saat kuliah sosiologi dulu ada mata kuliah sosiologi industri dan CSR (Corporate Social Responsibility). Dua mata kuliah tersebut menjadi bekal saya saat bekerja sebagai konsultan di bidang CSR dan Community Development pada lembaga konsultan internasional di ibukota.
5. Market Research Analyst
Bidang satu ini cukup fleksibel dan bisa dilakukan oleh orang dari berbagai latar belakang, tak terkecuali dengan latar belakang sosiologi. Para lulusan sosiologi khususnya bisa mendalami riset pasar untuk memetakan gaya hidup, kebutuhan, dan berbagai pengelompokan lainnya di masyarakat. Kebanyakan strategi pemasaran dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian.
6. Jurnalis
Menjadi jurnalis membutuhkan pemahaman untuk melampirkan dan melaporkan data. Inilah yang bisa menjadi keunggulan dari lulusan Sosiologi. Dengan pengalaman riset yang cukup, para lulusan Sosiologi sudah sering terekspos dengan data dan analisa, sehingga diharapkan bisa memberikan informasi dengan lebih baik.
7. Media Planner
Pekerjaan satu ini mengharuskan kita untuk menilai kebutuhan periklanan klien, dan kemudian merancang media yang cocok digunakan untuk menjangkau target pasar mereka. Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki yaitu kemampuan untuk melakukan riset dan menganalisa preferensi dari tiap kalangan.
Hal ini juga sesuai dengan latar belakang jurusan Sosiologi yang mempelajari karakteristik tiap kelompok masyarakat. Saat kuliah jurusan sosiologi, akan ada mata kuliah sosiologi komunikasi. Mata kuliah yang pas untuk bidang ini.
8. Pembicara
Kemampuan menganalisa masyarakat membuat lulusan sosiologi sangat fasih berbicara masalah sosial. Maka menjadi seorang pembicara dalam seminar ataupun talkshow juga bisa menjadi pilihan karir. Kalau saya sekarang lebih sering jadi pembicara bidang parenting. Ilmu dari sosiologi khususnya sosiologi keluarga sangat mendukung bidang  yang saya geluti sekarang.
Ketika menjadi mahasiswi dulu ada satu mata kuliah, namanya mata kuliah TPI (Teknik Penulisan Ilmiah). Disini lulusan sosiologi terlatih menulis. Baik berupa artikel maupun jurnal ilmiah. Sering melakukan penelitian juga membuat lulusan sosiologi mahir menulis laporan penelitian.
10. Pengajar
Last but not least, seorang lulusan sosiologi juga bisa jadi pengajar. Walaupun bukan dari jurusan pendidikan. Lulusan sosiologi murni banyak yang diterima sebagai pengajar di sekolah-sekolah. Dulu saya juga sempat mengajar di salah satu sekolah islam favorit di Surabaya.
Baca juga: Jurusan Sosiologi, Mau Kerja Apa?
Nah itulah peluang kerja bagi lulusan sosiologi. Cukup banyak dan tak kalah menjanjikan dengan jurusan kuliah lainnya. Lalu jika ada yang tanya apa profesi saya sekarang? Jawabannya adalah ibu rumah tangga profesional. Itu adalah profesi saya sekarang.
Profesi sampingannya adalah seorang freelancer. Saya adalah pengajar freelance, penulis freelance, konselor freelance yang kadang-kadang juga menjadi seorang pembicara.
Apakah ilmu yang saya pelajari di bangku kuliah dulu berguna bagi pekerjaan saya sekarang? Pasti dan sangat berguna. Menuntut ilmu itu adalah kewajiban, tidak ada ilmu yang sia-sia. Soal rezeki jangan kuatir, rezeki kita sudah dijamin sejak roh ditiupkan ke jasad.
Buat kalian yang akan memilih sosiologi dalam SBMPTN, jangan ragu. Pilihlah jika memang minat dan tertarik. Jelaskan pada orangtua masing-masing. Selamat memilih di SBMPTN. Semoga sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H