Apa yang terjadi apabila, pada saat Shalat Ied, NKRI tercinta ini tiba-tiba diserang oleh musuh?
Apa yang terjadi apabila, pada saat Kebaktian di malam Natal, NKRI tercinta ini tiba-tiba diserang oleh musuh?
Apa yang terjadi apabila, pada saat Nyepi NKRI tercinta ini tiba-tiba diserang oleh musuh?
Apa yang terjadi apabila, pada saat sembahyang Waisak NKRI tercinta ini tiba-tiba diserang oleh musuh?
Apa yang terjadi apabila, pada saat Imlek NKRI tercinta ini tiba-tiba diserang oleh musuh?
Apakah masyarakat disebut rela mati demi merdeka ini akan meninggalkan ibadahnya demi menyelamatkan diri dan negara Atau, masyarakat yang terkenal dengan ke taat dalam agamanya malah tetap dengan ibadahnya  dan membiarkan negara tercinta-nya diserang, sembari berharap masyarakat lain dapat melawan serangan sehingga yang sedang dalam kegiatan  ibadahnya  dapat dengan nyaman menjalankannya? Atau malah dianggap berdosa berharap dengan masyarakat golongan lain?
Mungkin ini terlalu berlebihan atau bahkan mengada-ada tetapi, bila sampai ada pemikiran seperti ini, bukan tidak mungkin kejadian seperti itu akan terjadi. Jika orang jaman dahulu menganggap terbang seperti burung itu hampir mustahil, tapi kini everyone can fly.
Pertanyaan kedua yang membuat saya ingin melanjutkan menulis adalah
Apa yang terjadi jika , penyerang NKRI itu adalah golongan atau negara yang memiliki mayoritas masyarakat atau agama yang ternyata di anut oleh sebagian dari kita?
Disinilah saya ingin mengetahui dimana letak kesetaraan negara dan agama, jika negara diletakkan diatas agama, maka tanpa pikir panjang, rakyat Indonesia seharusnya langsung menyerang balik untuk mempertahankan negaranya.
Kemudian hal apakah yang akan terjadi jika Agama diatas Negara? apakah harus berdebat dulu, bahwa "Tuhan dan agama saya adalah prioritas dan kmu perang duluan, nanti saya nyusul" Â Jika hal ini yang terjadi, maka bagi kalian yag lemah, packing sekarang juga, cari sodara di luar negri, mintalah suaka.