Perbedaan Manusia Hidup dan Manusia Mati
Kehidupan adalah suatu kenikmatan yang paling berharga dimiliki manusia di dunia ini, banyak cara dilakukan manusia agar umur mereka panjang, bahkan berusaha agar kemtian tidak menjemput kehidupan mereka di dunia ini. Arti kehidupan di dalam dunia biologi, kedokteran dan ilmu sains lainnya yaitu benda memiliki proses metabolisme dan bergerak seperti manusia, hewan, dan mikrooranisme.
Metabolisme pada mahluk hidup terbagi dua yaitu anabolisme (pembentukan / energy potensial) dan katabolisme (pemecahan / energy kinetik). Selama manusia tesebut hidup, maka proses anabolisme (makan. minum, mengirup udara) selalu berlangsung dan proses anabolisme akan sebanding dengan proses katabolisme (pembuangan tinja, urine dan melepaskan karbondioksida saat bernafas).
Penjelasan arti kehidupan secara ilmiah di atas dapat diserderhanakan dengan istilah”KEHIDUPAN ADALAH SUATU PROSES MEMBERI DAN MENERIMA”. Seseorang jika ingin mengetahui apakah dirinya hidup, cukup sederhana, yaitu tanyakan kepada diri kita masing-masing apakah selama kehidupan yang kita jalani ini kita dapat menerima dan memberi kepada sesama, atau selama hidup kita ini hanya menerima saja atau memberi saja atau kehidupan yan kita jalani hanya merugikan orang lain. Coba bayangkan pejabat di negri ini yang diberi tengung jawab tetapi tidak melaksanakannya dengan baik, mereka hanya menerima tetapi tidak dapat member kepada rakyatnya, jika ada pejabat seperti ini dapat dipastikan pejabat tersebut bukan manusia hidup tetapi sudah mati.
Sedangkan pengertian benda mati menurut ilmu sains seperti biologi, kimia, fisika, dan ilmu sains lainnya adalah suatu objek yang tidak melakukan metabolisme dan tidak bergerak. Akan tetapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin tinggi yang mengarah kepada partikel elementer yaitu teori unifikasi (theory of everything) yang mencakup teori relativitas, teori quantum dan Thermodinamika yang pengamatannya adalah energy, materi, ruang dan waktu menemukan fakta bahwa benda mati yang selama ini kita katakan benda tidak hidup adalah benda hidup.
Seluruh partikel baik yang berukuran makrokosmos (bumi, udara, air, gunung, atmosfir, sungai, lautan, gugus planet dan gugus galaksi alam semesta) dan yang berukuran mikrokosmos (atom, proton, elekton, neutron, Quark dan lainnya) adalah benda hidup. Buktinya seluruh objek baik yang makrokosmos dan mikrokosmos juga memiliki karakter METABOLISME (ENERGI POTENSIAL DAN ENERGI KINETIK) yang selalu bergerak dalam ketaraturan yang sangat indah.
Penjelasan diatas memberikan pelajaran bagi kita perlakukanlah alam dengan cara yang baik, jangan merusaknya ketahuilah lautan, gunung, tanah yang kita injak, sungai yang selalu kita kotori adalah benda hidup yang diciptakan sang pencipta hanya untuk manusia, jagalah alam jangan merusaknya. Orang yang merusak alam adalah orang yang sudah mati, bahkan kematiannya lebih rendah dari benda mati lainnya yang ada di alam semesta.
Lalu ada satu lagi yang membedakan antara orang hidup dan orang mati yaitu orang hidup yang selalu berfikir di dalam kehidupannya, sedangkan orang tidak hidup adalah orang yang tidak befikir dalam kehidupannya, mungkin banyak orang yang mengatakan orang jenius adalah orang yang memiliki volume otak yang besar sehingga memiliki tingkat intelligent yang tinggi dengan kemampuan matematika, fisika, kimia yang hebat, tetapi menurut saya SESEORANG DIKATAKAN HIDUP DAN JENIS APABILA DIA BISA MEMBEDAKAN MANA YANG BAIK DAN MANA YANG BURUK sedangkan orang yang sudah mati tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan kata lain orang tersebut orang tersebut sudah mati.
Banyak ilmuwan yang bekerja melakukan penelitian hanya untuk membedakan mana yang fakta dan ilusi, sedangkan orang yang tidak dapat membedakan fakta dan ilusi adalah orang yang mati, yang selama hidupnya hanya memberikan kebohongan kepada orang lain, yang mana orang seperti ini janganlah jadi pemimpin di negri ini karena kita akan memiliki pemimpin yang sudah mati.
Semoga kita semua menjadi manusia yang lebih menghargai alam, dan menjalani kehidupan ini dengan penuh tanggung jawab kepada diri kita sendiri, manusia lainnya, lingkungan dan pastinya kepada sang pencipta yang memberikan anugrah kehidupan kepada kita sehingga kita menjadi hampanya yang bakal penghuni surga. Amin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H