Mohon tunggu...
DEDY SAUTPENATA
DEDY SAUTPENATA Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Theology and Technology

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Transfigurasi Tuhan Yesus Kristus (Matius 17:1-6)

23 Februari 2020   12:50 Diperbarui: 23 Februari 2020   12:48 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://fraterxaverian.org/

Shalom! Tuhan bersertamu!

Yesus adalah Allah yang menjadi Manusia. Kita telah melewati minggu-minggu Ephifania/Teofani (Penampakan Tuhan) dalam kisah kelahiranNya. Dan sekarang renungan firman Tuhan untuk kita adalah Yesus Kristus yang menyatakan diriNya dalam wujud kemuliaan Allah.

Kata Transfigurasi memiliki arti sebagai perubahan figur/tubuh. Dikisahkan dalam transfigurasi Yesus, Yesus menampilkan diriNya dihadapan murid-muridNya yang melihatNya (Petrus, Yohanes dan Yakobus) sebagai Sosok yang bersinar terang dan bercahaya. Dan ketika ketiga muridNya melihatNya, Yesus sedang berbicara dengan Musa dan Elia, yang keduanya dalam rupa roh. 

Pada saat itu, Yesus ingin menegaskan didalam diriNya terdapat dua natur. Natur Allah dan Natur Manusia. Yesus dengan perbuatanNya di dalam perubahanNya dan pertemuanNya dengan Musa dan Elia sudah menyatakan bahwa Dia adalah Allah sejati, Allah yang menjadi manusia.

Dan sesudah perbincangan Yesus dengan Musa dan Elia, maka Suara dari Sorga yakni Allah Bapa memuliakanNya dengan berkata : Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia! Hal ini, juga menyatakan ketritunggalan Allah (Tiga Pribadi dalam satu Allah -- Bapa, Anak, dan Roh Kudus). 

Suatu peristiwa dimana Yesus menampilkan diriNya dalam natur AllahNya, bahwa Dia adalah Allah yang menjadi Manusia. Dan hal ini, bukanlah hal yang mustahil bagi Allah. Sebab Allah sanggup dan tak ada yang mustahil bagiNya.

Melalui kisah transfigurasi Yesus ini, kita diajak untuk lebih mengenal dan mencintai Yesus lebih mendalam. Setelah Yesus menyatakan kemuliaanNya terhadap kita, maka marilah kita juga turut menyatakan rasa iman kita kepadaNya, bahwa Yesus adalah Allah yang menjadi Manusia. Dan di dalam transfigurasiNya, kita lebih mengenal Sang Juruselamat kita! Imanuel! Amin!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun