Mohon tunggu...
Dedy Prasnowo
Dedy Prasnowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang yang sederhana sekaligus nggak penting #sexconsultant #seksolog #psychomaniac Follow me on twitter : @dedyprasnowo Just mention and I will following back.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pria Ganteng Itu Anaknya Tiga

4 September 2014   01:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:41 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore yang gemerlap di Surabaya.

Iya,ganteng adalah kata yang sangat mudah dipahami dan dimengerti oleh manusia bahkan ketika dia masih balita. Tentu saja dengan berbeda ungkapan dan istilah berbeda di tiap daerah. Ganteng atau tampan hanya ditujukan kepada jenis kelamin pria. Kalau pada wanita disebut cantik ,bisa juga ayu.

Tulisan iseng yang sengaja dilaunching menunggu genap 1 tahun aku vakum. Meski belum sempurna benar,karena tanggal dokumentasi akuratnya tulisan terakhirku adalah 17 September 2013.

Baiklah... selama ini,seumur hidupku,hingga menginjak usia 31 tahun. Hampir bisa dihitung jari,berapa orang yang mengganggap ganteng seorang Dedy Prasnowo. Yang pertama tentu saja Ibuku,kedua Bapak ku,ketiga....hmmmm,aku lupa siapa. Bahkan istri ku tercantik dan paling seksi sedunia tidak mengganggapku ganteng. Hahaha. Parah kan. Tapi,aku tidak pernah minder, karena percaya bahwa soal ketampanan itu relatif. Maksudnya pasti ada sebagian kecil manusia dimuka bumi ini yang mengganggap aku ganteng,tapi sayangnya tidak berani menyampaikan nya. Tentu saja demi menghindari resiko pasal memberikan laporan palsu,hehe.

Kembali pada topik,sesuai judul yang aku tuliskan. Di Surabaya, kami mempunyai semacam komunitas tidak resmi, karena jujur saja aku selalu benci apapun yang nama nya komunitas. Bahkan komunitas blogger sekalipun yang hobinya kopdar lalu berujung perselingkuhan. Lebih tepat nya,perkumpulan kalau boleh aku sebut. Anggota nya adalah para pria tampan dan tidak harus mapan se Surabaya. Salah satu persyaratan wajib masuk kedalam perkumpulan tersebut,adalah harus sudah menikah dan beranak tiga. Iya,bila belum beranak tiga maka tidak sah ganteng nya. Serius.Korelasi nya adalah,para pria beranak tiga dianggap the real daddy. Yang selalu jenaka dalam membahagiakan ketiga anaknya.

Lewat tulisan ini, ijinkan aku mengucapkan terima kasih kepada putri ku, anak ketigaku. Aisyah Sabilia Nasuha. Yang berhasil membuat aku resmi menjadi pria ganteng di tahun 2014 ini. Dia lahir lewat operasi caesar yang dibiayai oleh BPJS pada tanggal 23 Maret 2014. Di Rumah Sakit Wijaya,Jalan Raya Wiyung,Babatan ,Surabaya. Berarti sekarang usia nya sudah menginjak 5 bulan plus beberapa hari. Dan yang aku ingat,ketika istriku mengandung Nasuha, aku menjadi seorang pria yang total alay dan lebay dengan rutin melempar status FB tentang betapa ingin nya aku mendapat seorang bayi perempuan. Karena kedua anak ku sebelum nya adalah cowok. Fathir tertua,dan Diego yang nomor 2. Dan tentu saja beberapa teman menggoda bahwa anak ketigaku adalah cowok lagi. Tapi aku yakin...seyakin,yakin nya,bahwa dia akan terlahir sebagai cewek. Dan walah....tepat. Alhamdulillah.

[caption id="attachment_322154" align="aligncenter" width="483" caption="Aku dan Nasuha"][/caption]

Sekali lagi ini adalah deklarasi sekaligus tulisan pengukuhan bahwa saat ini anda semua teman-temanku adalah resmi menjadi pria tampan sejati bila telah memiliki anak 3. Dan bukan dengan memiliki istri 3. Naudzubillah.

Meski sedikit melanggar program pemerintah dengan slogan abadinya, 2 anak cukup. Iya,cukup bagi mereka,tidak bagiku. Ini pendapatku,bagaimana menurutmu kawan ?

Salam Ganteng.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun