2.Mari jadikan perbedaan sebagai kekayaan dan perekat kebersamaan, karena perbedaan adalah anugerah.
3.Mari gunakan media sosial untuk menyebarkan kesejukan dan menumbuhkembangkan rasa saling mengasihi dan menghormati.
4.Tolak polotisasi Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).
5.Tolak ujaran kebencian dan segala bentuk kekerasan.
6.Bersama kita bisa wujudkan Tapanuli Utara yang rukun dan damai.
Keenam pokok yang dikampanyekan dapat dipahami oleh para pelajar di tingkat SLTP/SLTA di wilayah Tapanuli Utara. Diharapkan ke depan kegiatan ini masih akan dilanjutkan, karena masih banyak sekolah di Tapanuli Utara yang belum dijangkau oleh FKUB di tahun 2018.
Pengurus FKUB Tapanuli Utara berharap akan dukungan pemerintah, aparat keamaman dan masyarakat luas untuk bersama-sama bergandengan tangan membangun menyebarluarkan nilai-nilai penting ini demi kedamaian dan kerukunan, saling menghormati dan menghargai, menerima keberadaan sesama kita dalam masyarakat Taput.Â
"Hanya dengan pola pikir yang demikian kita dapat membangun masyarakat Taput menjadi masayarakat yang aman, damai dan berperadaban tinggi." pungkas Deonal Sinaga. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H