[caption id="attachment_375672" align="aligncenter" width="300" caption="Fasilitator pelatihan memeriksa hasil kerja peserta dalam pelatihan Sekolah Praktik Baik di Provinsi Aceh dan Sumut di Hotel Aryaduta, Medan tempo hari. USAID PRIORITAS mengembangkan sekolah praktik yang baik sebagai sekolah percontohan di Indonesia. Foto oleh dedy Hutajulu"][/caption]
REVOLUSI pendidikan sedang dimulai di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).Dua provinsi ini mendapat perhatian besar dari lembaga USAID PRIORITAS. Tak heran jika Aceh dan Sumut makin maju pendidikannya. Guru-guru dan sekolahnya kerap mendapat pelatihan bermutu terkait peningkatan mutu guru dan manajemen berbasis sekolah.
Baru-baru ini saja, Aceh dan Sumut kembali mendapat pelatihan dari USAID PRIORITAS. Sebanyak 18 sekolah yakni SD/MI dan SMP/MTs di Aceh dan Sumut dilatih bagaimana menjadi sekolah yang punya praktik-praktik pembelajaran yang baik (Good Practices School/GPS). Pelatihan difokuskan bagaimana supaya para guru mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Tak tanggung-tanggung, peserta dilatih memfasilitasi keterampilan membaca, membikin lembar kerja siswa dengan pertanyaan tingkat tinggi (high order thinking), mengelola portofolio serta bagaimana mengembangkan media pembelajaran. “Sekolah-sekolah ini, kita proyeksikan sebagai sekolah rujukan atau contoh terbaik bagi sekolah-sekolah lain di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara,” kata Agus Marwan, Koordinator Provinsi USAID PRIORITAS Sumatera Utara di Medan tempo hari.
Jumlah peserta pelatihan sebnayak 118 yang datang dari 18 sekolah terbaik dari delapan kabupaten/kota mitra USAID PRIORITAS di Aceh dan Sumut. Tiga kabupaten yang mewakili Sumut adalah Medan, Labuhanbatu dan Nias Selatan. Sedangkan Aceh diwakili Aceh Jaya dan Benar Meriah. “Sekolah ini berasal dari mitra kita di kohor 1,” kata Agus Marwan.
Untuk pelatihan ini saja, modul pelatihannya, kata Pakar Pengembangan LPTK USAID PRIORITAS Aceh Dr. Ismail, M.Sc dirancang secara khusus. Materi pelatihan, katanya, hasil penajaman dari modul-modul pelatihan yang sudah pernah dikembangkan sebelumnya. Lembaga ini bahkan harus melibatkan ahli-ahli pendidikan terbaik daril LPTK, kepala sekolah dan guru terbaik demi merancang modul terbaik.
Modul ini dirancang guna mencetak sekolah-sekolah dengan praktik baik pembelajaran. Praktik pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran aktif (active learning). Tentu saja, kata Ismail, modul ini tidak sedang mengadakan penyeragaman tetapi sebaliknya, akan ada keunikan dari perbedaan-perbedaan di tiap-tiap sekolah jika pembelajaran model ini diterapkan. “Karena setiap guru di sekolah ini akan merancang pembelajarannya dengan metode, lembar kerja dan media yang kualitasnya berbeda dari sekolah umum lainnya,” pungkasnya.
Program USAID PRIORITAS didesain untuk membawa pendidikan berkelas dunia kepada banyak siswa di Indonesia. Program ini diimplementasikan di Aceh, Sumut, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua. Di Sumut USAID PRIORITAS bekerja di 15 kabupaten/kota (Langkat, Binjai, Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Sibolga dan Nias Selatan) dan 2 Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yaitu Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H