Mohon tunggu...
Dedy Gunawan
Dedy Gunawan Mohon Tunggu... Freelancer - Suami dari seorang istri yang luar biasa dan ayah dari dua anak hebat.

Penulis, blogger, jurnalis, senimanmacro, fotografer, penikmat kuliner, traveler, guru, pelatih menulis, dan penyuka segala jenis musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

16 LPTK Kembangkan Materi Pendidikan Profesi Guru

12 September 2015   16:19 Diperbarui: 12 September 2015   16:19 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

USAID melalui program PRIORITAS, menyelenggarakan Rapat Nasional Pengembangan Materi Lokakarya Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).  Sebanyak 16 lembaga pendidik dan tenaga kependidikan (LPTK) mitra USAID PRIORITAS di Indonesia ikut berpartisipasi. “Dari Sumatera Utara kami memfasilitasi dua LPTK utama, yaitu Universitas Negeri Medan dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara atau UINSU. Lokakarya ini berlangsung tiga hari, mulai 9 – 11 September 2015 di Jakarta,” terang Juru Bicara USAID PRIORITAS Sumatera Utara Erix Hutasoit di Medan, Sabtu (12/9).

 

Direktur Program USAID PRIORITAS Stuart Weston mengatakan pertemuan ini diikuti oleh Ketua Program PPLK (Pendidikan Profesi Guru dan Praktik Pengalaman Lapangan Kependidikan) dan  guru yang menjadi fasilitator pembelajaran di USAID PRIORITAS. Kerjasama keduanya diharapkan dapat merumuskan bahan lokakarya yang relevan bagi mahasiswa PPG. Penggunaan bahan-bahan ini ditujukan guna mendukung mahasiswa PPG menjadi guru profesional. ”Materi-materi yang selama ini digunakan USAID PRIORITAS untuk melatih guru dan kepala sekolah dalam menerapkan pembelajaran aktif, diadaptasi dalam pelaksanaan lokakarya PPG di LPTK,” terangnya.

 

Lebih lanjut Stuart Weston mengatakan pada praktik mengajar di sekolah, mahasiswa PPG perlu difasilitasi agar lebih terstruktur. ”Misalnya, sebelum praktik mengajar, mahasiswa mengamati guru yang bagus dalam mengajar, hasilnya didiskusikan untuk menjadi referensi mahasiswa cara mengajar yang baik. Lalu, mereka mulai praktik mengajar selama beberapa waktu, dan dilakukan evaluasi secara berkala dengan dosen dan guru untuk memastikan bahwa mahasiswa sudah menerapkan praktik mengajar yang baik,” terangnya.

 

Ahli pendidikan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd menyebut, pertemuan ini efektif untuk meningkatkan kualitas program PPG. Ia menilai USAID PRIORITAS telah memiliki model pelatihan yang baik dalam meningkatkan kinerja guru. “Model ini kita adopsi, yaitu bagaimana menghasilkan calon guru, untuk menjadi guru yang bagus. PPG ini masih program baru yang belum pernah kita miliki sebelumnya. Untuk itu Harapannya, ke depan PPG bisa menghasilkan guru yang lebih bagus,” kata mantan Rektor Unesa yang juga pernah menjadi Ketua Sertifikasi Guru Nasional itu. 

 

Hal senada disampaikan Ketua PPG Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr. Tarsyad Nugraha. Ia  menyambut baik dukungan yang diberikan USAID PRIORITAS. ”USAID PRIORITAS telah melatih dan mendampingi pelaksanaan pembelajaran aktif di sekolah-sekolah mitranya. Materi-materi yang digunakan USAID PRIORITAS dalam pelatihan, kami adaptasi untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan lokakarya PPG,” tukasnya.

 

Beberapa rancangan materi telah dirumuskan dalam rapat ini, diantaranya adalah modeling pembelajaran aktif, penulisan jurnal reflektif, pertanyaan tingkat tinggi dan lembar kerja, penilaian otentik, persiapan dan praktik mengajar, serta portofolio hasil karya siswa dan guru. Selaian itu dihasilkan juga draf materi dan desain mekanisme kerja sama antara LPTK dan sekolah dalam pelaksanaan PPG. Desain ini mulai dari kegiatan lokakarya dan praktik mengajar mahasiswa di sekolah. Sebelum dilatihkan kepada mahasiswa, materi ini akan digunakan untuk pelatihan dosen PPG LPTK di tingkat provinsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun