Mohon tunggu...
Dedy Armayadi
Dedy Armayadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Simpel dan sayang anak

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dahlan Iskan-Mahfud MD: “Kita Bertemu di Ujung Saja”

11 Mei 2014   19:49 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:37 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa ya. Sebentar lagi, tepatnya minggu depan, kita bakal tahu siapa saja pasangan capres-cawapres di Pilpres 2014. So, apakah Dahlan Iskan akan Nyapres? Atau malah tidak jadi Nyapres?

Sebagai masyarakat biasa, pengamat politik amatiran hehe, manalah kita tahu. Yang tahu mungkin SBY dan teman-temannya. Kata mungkin saya pake karena bisa saja SBY juga lagi bingung. Belum tahu mau mutusin apa. Belum tahu mau jalan kearah mana. Kalau SBY saja bingung, apalagi kita kan hehe ...

Meski waktunya sempit, tetapi proses Nyapres nya juga rumit. Dahlan Iskan mesti menang konvensi dulu. Menang konvensi ini belum tentu juga pasti Nyapres. Mesti disetujui dulu oleh majelis tinggi Partai Demokrat. Kalau pun sudah disetujui juga belum tentu jadi Nyapres. Demokrat mesti cari dulu partai pendukung untuk koalisi. Kalau dapet, ya Nyapres. Kalau nda dapet, opsi lain diambil. Demokrat bisa mengusung Wapres, atau tidak ikut gelaran Pilpres 2014 sama sekali. Alias siap-siap jadi oposisi.

Tapi kalau Dahlan Iskan jadi dicapreskan, maka perlu siap-siap mengucapkan “selamat tinggal”. Kepada siapa? Ya tentu saja dengan Kementerian BUMN. Kalau Dahlan resmi Nyapres, menurut aturannya, ia harus ngundurin diri dulu jadi Menteri Negara BUMN. Kok bisa? Ya UU nya bilang begitu. Aturan ini beda buat bupati, walikota, atau gubernur. Kalau mereka mau Nyapres bisa minta izin dengan Presiden atau mengundurkan diri. Jadi mereka punya dua pilihan. Beda dengan pejabat menteri, ketua BPK, dan selevelnya.

Nah, kalau Dahlan Iskan Nyapres. Kemudian mengundurkan diri jadi Menteri Negara BUMN, itu artinya tidak lama lagi kan? Kalau terjadi, itu berarti minggu depan. Jadi, minggu depan Dahlan mungkin tidak lagi jadi Menteri Negara BUMN.

Kalau jadi Nyapres, siapa kira-kira ya yang terbaik jadi Wapresnya? Kalau saya sih tetap pilih pak Mahfud MD. Dahlan Iskan-Mahfud MD pasangan serasi. Mantap dah. Dua-duanya sama-sama pendekar. Dahlan Iskan, pendekar bidang ekonomi dan sosial-budaya, sementara Mahfud MD pendekar bidang hukum dan Hankam.

Cuma problemnya, mungkin pasangan ini agak sulit terwujud. Kabarnya, PKB sudah resmi koalisi sama PDIP pula. Kacau ya PKB. Kok koalisinya dengan PDIP sih. Kenapa ngga dengan Demokrat. Padahal kalau koalisi dengan Demokrat otomatis PKB bisa mengusung cawapres. Peluang menang pun tersedia. Karena pendukung Dahlan Iskan dan Mahfud MD lumayan besar. Sayang sekali ya.

Tapi, apa bisa Mahfud dicawapreskan mendampingi Dahlan, meski tidak dari PKB?.Bisa saja. Meski sulit. Cuma apa partai lain yang mau berkoalisi dengan Demokrat setuju? Hehehe...entah lah.

Mudah-mudahan saja kata Mahfud MD, “kita bertemu diujung saja” nanti bisa terwujud. Seperti kata Dahlan Iskan juga: “kalau jodoh pasti bertemu”. Ya mudah-mudahan saja ...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun