Mohon tunggu...
Dedy Ardiansyah
Dedy Ardiansyah Mohon Tunggu... -

sportif dan gak neko-neko. \r\nsilahkan juga berkunjung ke blog saya: www.dedypunya.wordpress.com media referensi: www.edisimedan.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Dia Konspirasi Bom Solo

25 September 2011   16:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teror Bom kembali bergolak di bumi pertiwi setelah bom bunuh diri terjadi di Gereja GBIS Kepunton, Solo Minggu (25/9/2011).  Merujuk dimana bom terjadi, kita diharapkan tidak terburu-buru menuding motif bom Solo berlatar agama atau idiologi.  Lalu apa?

Saya lebih percaya motif Bom Solo berkorelasi dengan krisis keuangan di Eropa & Amerika Serikat.  Patut diduga ada skenario/konspirasi 'regional' yang ingin melemahkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas ekonomi Indonesia dengan memanfaatkan krisis ekonomi Eropa dan Amerika Serikat.  Dan, "MEREKA" berhasil! Sebab #PrayForSolo sempat menjadi Trending Topic (TT) di jagad Twitter.

Lalu, kenapa yang dipilih kota Solo? Di mata Internasional, Solo cukup dikenal sebagai kota seni dan budaya. Sejumlah iven seni dan budaya bertaraf internasional digelar. Kesuksesan ditandai dengan hadirnya sejumlah wisatawan mancanegara di kota yang dipimpin Walikota Joko Widodo.

Jadi, bom Solo sukses menjatuhkan stabilitas ekonomi Indonesia di dunia Internasional. Dan, lihat tema #PrayForSolo yang menjadi TT di Twitter "A Church in Solo, Indonesia, had been bombed by a suicide bomber, 22 victims has been hospitalised."

Soal adanya konspirasi untuk menjatuhkan kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia sudah terbukti saat Manchester United membatalkan kunjungan ke Indonesia pada 17 Juli 2009 , akibat peristiwa Bom di JW Marriot dan Ritz Carlton. Pembatalan itu, persis tiga hari jelang Manchester United akan berhadapan dengan Indonesia All Star.  Padahal juara Liga Inggris  itu baru saja bertanding melawan Timnas Malaysia, dan berencana terbang ke Jakarta untuk kemudian menginap di kedua hotel yang di bom tersebut.

Siapa yang tak percaya, jika kedatangan tim sebesar Manchester United adalah sebuah kampanye positif bagi Indonesia di dunia internasional.

Sehingga, merujuk pada kasus ini, saya menduga jaringan teroris yang bermain di wilayah Indonesia memanfaatkan kelemahan-kelemahan yang terjadi. Mulai dari karut marut politik, sikap kritis media dan apatisnya masyarakat terhadap penegakan hukum. Dan itu sasaran empuk bagi pengguna Twitter dimana Indonesia salahsatu yang terbesar di dunia.

Di sisi lain, bila Bom Solo dihubungkan dengan kelompok garis keras yang selama ini malang melintang dalam aksi teror di Indonesia,  sangat jauh dari kelaziman. Menurut salah seorang mantan anggota Jamaah Islamiah, yang diwawancarai salahsatu stasiun televisi swasta, menyebutkan Solo selama ini dikenal basis kelompok garis keras, sehingga mereka, tidak mungkin melakukan aksi teror di "rumah sendiri".

Pernyataan tersebut kemudian dikuatkan pada sebuah fakta dimana pelaku bom bunuh diri yang tewas dalam aksi tersebut berasal dari luar Solo, yakni Bandung.

Pertanyaan kemudian, negara regional mana yang memiliki agenda tersembunyi terhadap Indonesia? Ini yang perlu ditelaah lebih jauh oleh pemerintah.  Yang pasti, mereka adalah orang-orang yang tidak ingin Indonesia stabil dan sejahtera secara ekonomi.

Apalagi menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofjan Wanandi, krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat menguntungkan negara-negara berkembang seperti Indonesia.  "Krisis ekonomi di Eropa dan Amerika yang diikuti penurunan rupiah,  akan menguntungkan eksportir Indonesia," kata Sofjan yang memperkirakan keadaan itu bisa berlangsung hingga akhir 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun